Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepatan Pembangunan Infrastruktur Memungkinkan Bisnis Properti Bergairah Kembali

Kompas.com - 10/10/2015, 21:18 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur dinilai mampu menjadi solusi mengatasi perlambatan bisnis properti belakangan ini. Apalagi jika pembangunanya dipercepat, dapat mengembalikan gairah bisnis dan mendorong harga lebih tinggi. 

"Kalau soal infrastruktur sih harusnya bisa dipercepat. Kenapa? Karena infrastruktur untuk melengkapi kecepatan pembangunan properti memang harus menjadi fokus khusus pemerintah untuk mendukung industri properti," papar Principal Laris Realty, Jerry Halim, di Bekasi, Sabtu (10/10/2015)

Wilayah Serpong menjadi contoh paling konkrit terkait kenaikan harga jual propertinya. Kesiapan segala infrastruktur membuat harga properti melonjak hingga lebih dari 20 persen, melewati rata-rata kenaikan di Jadebotabek yang hanya mencapai 15-20 persen.

Bekasi juga menjadi wilayah yang kini pembangunan infrastrukturnya sedang gencar-gencarnya dilakukan. Salah satunya adalah pembangunan jalur light rail transit (LRT) Cawang-Kampung Melayu yang mampu menjadi pendorong pembangunan properti di wilayah tersebut.

"Kalau di Bekasi sebenarnya dulu pernah menjadi favorit sebelum Serpong berkembang dan kalau harga apartemen kisarannya Rp 200 juta-Rp 300 jutaan," tambah Jerry.

Apartemen atau hunian dengan harga tersebut adalah pasar yang memang sedang dicari oleh kebanyakan orang Indonesia. Selain itu, jumlah defisit perumahan yang tiap tahun naik juga membuat pengembang beramai-ramai membuat produk sesuai dengan pasar tersebut.

"Sebenarnya pasar lebih suka rumah tapak. Tapi mau nggak mau memang dengan situasi perkembangan ekonomi dan gaya hidup nantinya akan mengarah ke hunian vertikal akibat keterbatasn lahan. Karena di Jadebotabek sendiri harga rumah tapak makin lama makin tinggi," pungkas Jerry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com