Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apartemen Tetap Pilihan Menarik di TB Simatupang

Kompas.com - 06/10/2015, 14:05 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Synthesis Development mulai mengoperasikan show unit terbarunya, Synthesis Residence Kemang, Kemang, Jakarta Selatan. Proyek apartemen tersebut dibangun sebanyak 1.188 unit dengan nama-nama tokoh perwayangan, yaitu Nakula, Sadewa dan Arjuna.

GM Sales and Marketing Synthesis Residence Kemang Apartement, Imron Rosyadi, mengatakan Synthesis Residence Kemang merupakan apartemen strata title yang dibangun untuk menangkap semaraknya potensi bisnis di koridor TB Simatupang. Berdiri di lahan seluas 2 hektar, proyek tersebut terdiri dari tiga tower apartemen dengan total 1.188 unit.

"Apartemen tetap pilihan investasi yang menarik seiring berkembangnya potensi bisnis di TB Simatupang," kata Imron, Selasa (6/10/2015).

Saat ini dan ke depan, selain perkantoran, produk properti apartemen dan perhotelan adalah potensi bisnis yang menarik di kawasan TB Simatupang. Semakin banyak jumlah pekerja dari berbagai level menghuni ruang-ruang perkantoran di sepanjang koridor ini.

Menurut catatan Colliers International Indonesia seperti dikutip Kompas.com, hingga 2017 mendatang akan semakin banyak angkatan kerja bakal mendiami gedung kantor-kantor baru di kawasan itu. Pasokan ruang kantor yang akan masuk pasar dalam tiga tahun ke depan akan seluas 236.128 meter persegi. Dari luas gedung tersebut, 60 persennya sudah mendapat konfirmasi dari penyewa gedung.

Berdasarkan analisa Colliers, jika rasio penghuni terhadap luas ruang atau satu karyawan membutuhkan ruang seluas 10 meter persegi, maka akan terdapat 23.612 karyawan baru bekerja di sini. Belum lagi perkantoran eksisting yang mencapai luas bangunan sekitar  2 juta meter persegi, maka total penghuni perkantoran di koridor Simatupang sebanyak 223.612 karyawan.

Untuk itu, lanjut Imron, ia berharap konsumen dan investor dapat melihat dan merasakan suasana unit dan konsep etnik modern yang akan mereka investasikan di apartemen tersebut.

"Untuk mempertahankan suasana alami, kami sisakan 60 persen lahan yang ada hanya untuk kebutuhan ruang terbuka hijau," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com