Kejar Pengerjaan Infrastruktur SDA, Lelang Dini Dipercepat

Kompas.com - 30/09/2015, 20:00 WIB

Hilda B Alexander

Penulis

Lihat Foto

Pengisian awal Waduk Jatigede, di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, secara resmi dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dengan menutup "diversion tunnel" atau saluran pengelak, Senin (31/8/2015). (dokumentasi Pusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) menyiapkan pelelangan dini untuk Pagu Anggaran Tahun Anggaran 2016.

Dari total Pagu Anggaran senilai Rp 29, 7 triliun atau tepatnya Rp 29.713.420.000.000, belanja modal untuk kegiatan konstruksi adalah Rp 22,6 triliun atau Rp 22.557.075.351.000. Dari belanja modal tersebut, senilai Rp 10,9 triliun atau Rp 10.892.353.000.000 sudah terikat kontrak.

"Tahun 2016, kita harus bisa mempercepat (pengerjaan). Salah satu strateginya adalah lelang dini. Biasanya kita lakukan November, sekarang kita tarik September. Kita di SDA melakukan lelang dini," ujar Direktur Jenderal SDA Mudjiadi di Kementerian PUPR, Rabu (30/9/2015).

Mudjiadi menjelaskan, SDA akan mengemas lelang menjadi sekitar 3.100 paket. Paket yang sudah dilelang berjumlah 2.103 paket. Rinciannya adalah September 355 paket dengan pagu Rp 1,78 triliun, Oktober 992 paket dengan nilai Rp 4,26 triliun, dan November-Desember 768 paket sebesar Rp 4,81 triliun.

Dia menambahkan, pada Januari 2016, akan dilelang sisa paket dengan total dana Rp 840 miliar. Untuk melelang dini paket, terdapat beberapa persyaratan. Di antaranya kegiatan harus sudah pasti.

"Kalau masih pembahasan dengan DPR, biasanya ada beberapa yang berubah. Kalau dilelang, dokumennya harus lengkap, memenuhi kriteria analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), dan lain-lain," kata Mudjiadi.

Untuk paket-paket yang belum dilelang, disebabkan antara lain karena dokumen perencanaan barus diselesaikan tahun ini, serta kegiatan pembebasan lahan masih dalam proses perencanaan yakni sosialisasi, pengukuran, appraisal nilai kompensaasi lahan dan ganti rugi lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.