Direktur Penjualan PT Nusantara Prospekindo Sukses, Supriantoro, mengungkapkan hal tersebut kepada Kompas.com, usai peresmian unit pamer Menara Mahogany dalam pengembangan terpadu Oasis Cikarang, di Cikarang, Minggu (27/9/2015).
Menurut Supriantoro, anjloknya penjualan sudah dirasakan sejak Juli, Agustus, dan September 2015. Dibandingkan performa bulan-bulan yang sama tahun lalu, pencapaian tahun ini hanya 75 persen dari total target penjualan 85 unit per bulan.
"Tahun lalu bisa sampai 100 persen atau melebihi 85 unit per bulan," ujar Supriantoro.
Dia menjelaskan, penjualan seret karena banyak pembeli dan terutama investor yang menunda eksekusi pembelian. Mereka menunggu nilai tukar Rupiah kembali normal.
Untuk menutupi defisit penjualan tersebut, lanjut dia, berbagai strategi pun sedang dan akan ditempuh. Termasuk melakukan pendekatan penjualan secara korporat. Dengan strategi ini, sudah ada dua perusahaan asal Jepang, dan China tertarik mengambil alih satu menara apartemen sebanyak 600 unit, dan satu bangunan hotel.
"Nilainya sedang dinegosiasikan. Yang jelas, investor Jepang sangat serius membeli produk kami," imbuh Supriantoro.
Oasis Cikarang merupakan pengembangan terpadu yang meengintegrasikan apartemen, rumah tapak, hotel, dan fasilitas komersial lainnya di atas lahan seluas 13,4 hektar. Pengembang, saat ini, baru membangun menara pertama yakni Menara Mahogany 624 unit yang saat ini harganya sudah mencapai Rp 15 juta per meter persegi.
Sementara menara kedua yakni Acacia sebanyak 702 unit baru dirilis bulan lalu dengan patokan harga Rp 13,5 juta per meter persegi. Bersamaan dengan itu, PT Nusantara Prospekindo juga akan melansir Pinewood Residences berupa rumah tapak dalam klaster khusus dengan jumlah terbatas yakni 81 unit.