Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Sejuta Rumah Terealisasi 50 Persen

Kompas.com - 03/09/2015, 13:41 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari total sejuta rumah yang ditargetkan untuk 2015, saat ini sudah terbangun lebih kurang 50 persen. Menurut Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin data terakhir menunjukkan rumah yang terbangun mencapai 486.467 unit atau mendekati 500.000.

Sebanyak 350.821 unit adalah rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 135.646 unit adalah rumah non-MBR. Syarif menjelaskan, pemerintah terus mengejar hingga akhir tahun agar Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah bisa terlaksana sepenuhnya.

"Strateginya adalah sosialisasi dan mengadakan pameran rumah murah. Jangan pamerah rumah mewah, karena ekonomi lagi lesu," ujar Syarif kepada Kompas.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2015).

Syarif menuturkan, sosialisasi intensif perlu diadakan terutama di tempat-tempat yang sering didatangi oleh MBR, misalnya pasar. Pasalnya, program ini terutama ditujukan bagi MBR yang belum memiliki rumah.

Pentingnya sosialisasi ini, kata Syarif, agar lebih banyak MBR yang mengetahui bahwa ada rumah murah dengan fasilitas-fasilitas pendukung. Selama ini, banyak kalangan MBR yang justru tidak mengetahui hal tersebut. Adanya pemberitaan di media massa misalnya, sebagian besar hanya diketahui oleh kelas menengah ke atas.

Terkait pelemahan ekonomi terhadap pembangunan sejuta rumah, menurut Syarif dampaknya tidak terlalu signifikan. Dia tidak khawatir rumah-rumah yang dibangun kehilangan pasarnya atau malah tidak laku.

"Sekarang konsepnya beli (rumah) dulu baru dibangun. Seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu ada daftarnya calon-calon pembeli rumah, baru nanti dibangun. Jadi, tidak ada lagi yang mangkrak," jelas Syarif.

Syarif melanjutkan, harga rumah-rumah yang amsuk Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah juga belum terdampak ekonomi makro atau pelemahan Rupiah. Meskipun demikian, ada beberapa pabrik material contohnya besi, yang merugi, sehingga para produsen ini menjual produknya dengan harga lebih murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com