Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Donald Trump, Raksasa Properti dari Negeri Paman Sam

Kompas.com - 23/08/2015, 19:07 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Siapa tak kenal Donald Trump? Pengusaha paling vokal, sekaligus calon presiden Amerika Serikat yang beken dengan ungkapan "You're fire"?

Usianya sudah menyentuh lebih dari kepala enam atau tepatnya 68 tahun. Trump lahir di Queens, New York, sebagai anak keempat dari lima bersaudara. Sama seperti sang ayah, Trump mewarisi keahlian sebagai pembangun, dan pengembang properti.

Meski sudah lanjut usia, namun Trump masih energetik, ceria, dan berwibawa. Mungkin hanya sedikit yang tahu, bahwa sejatinya, Trump pernah terdaftar di Akademi Militer New York pada usia 13 untuk membentuk kepribadiannya menjadi lebih disiplin. Dia mengikuti latihan kemiliteran dengan sangat baik, sampai akhirnya menjadi pemimpin mahasiswa yang disegani.

Trump bekerja untuk ayahnya di sektor konstruksi, sebelum kemudian mengasah intelektualitasnya di Wharton School of Finance dan lulus pada tahun 1968 dengan gelar sarjana ekonomi. Pada tahun 1971, dia pindah ke Manhattan dan bergabung dengan bisnis keluarga.

Kekayaan pribadi Trump mengalami pasang surut, seiring resesi dan ledakan ekonomi dunia. Namun demikian, Trump sukses menabalkan dirinya sebagai salah satu taipan terkaya di dunia dengan basis bisnis properti.

Setelah melalui berbagai kondisi jatuh bangun, imperium bisnisnya makin membengkak, lebih besar dari sebelumnya. Termasuk dalam hal kepemilikan properti yang membuatnya memiliki kekayaan bersih senilai 10 miliar dollar AS.

Trump tercatat memiliki 17 klub, dan resor golf. Di antaranya Trump National Doral di Miami, Trump Golf Links di Ferry Point, New York, dan Turnberry Resort di Skotlandia.

"Saya punya kenangan indah bersama ayah saat menyambangi Doral Resort untuk bermain golf. Meskipun dia tidak banyak bermain golf, dia memiliki ayunan yang luar biasa. Itu kenangan terindah saat kami menghabiskan waktu, dan bermain golf bersama," kenang Trump.

worldpropertychannel Trump National Doral Miami
Sayangnya, kejayaan dan pamor Doral Resort pudar seiring proses lelang, dan penjualan oleh pemiliknya di pasar modal Wall Street. Trump pun tertarik, dan membelinya seharga 150 juta dollar AS. Dia kemudian merenovasinya menjadi properti berkelas A plus demi mengembalikan kenangannya bersama ayah tercinta.

"Kami merenovasinya, dan menciptakan pengalaman bermain golf yang dramatis. Kami membangun lapangan golf 72 lubang, sehingga menjadi pilihan terbaik di negeri ini," tutur Trump.

Dia menghabiskan 250 juta dollar AS untuk menyulap Doral Resort menjadi lapangan golf terbaik, sekaligus membangun pondok-pondok, janapada, dan 700 kamar tamu berkelas dunia.

Nama Doral Resort pun diubahnya menjadi Trump National Doral, dan menjadi salah satu ikon Miami. Menurut dia, Miami merupakan kawasan paling aktif di dunia, dan tidak ada yang lebih baik dari Trump Natonal Doral yang hanya berjarak beberapa menit dari Bandara Internasional Miami. Trump National Doral kini menjadi venue tetap untuk turnamen PGA Tour. 

Sementara, Trump Golf Links di Ferry Point, merupakan mahakarya dari Jack Nicklaus. Kawasan ini dirancang sebagai lapangan golf perdana yang dibuka untuk publik setelah 52 tahun menjadi komoditas politik. 
 
"Saya telah didekati oleh banyak orang selama bertahun-tahun karena Ferry Point adalah bencana. Semua orang mengambil keuntungan dari tempat ini. Saya mengubahnya menjadi fasilitas berkelas," cetus Trump.


impawards.com Trump bersama kontestan The Apprentice.
The Apprentice

Dalam lika-liku panjangnya memperjuangkan eksistensi sebagai pengusaha properti, Trump pernah memiliki acara serial televisi yang digandrungi. Serial tersebut adalah The Apprentice, sebuah pertunjukan nyata (reality show) mengenai tantangan magang di perusahaannya yang tayang sejak 2004 silam. 

Trump memfavoriti salah satu kontestan yakni Omarosa. Dia bermain dalam satu musim yang mengesankan. Trump menilainya sebagai kontestan tangguh, "jahat", sekaligus cerdas. Karakter Omarosa inilah yang mendorong The Apprentice menjadi acara televisi nomor wahid di Amerika.

Kendati sukses membangun kerajaan Trump Organization, Trump ternyata lebih memilih Alkitab di atas segalanya, bahkan ketimbang konstitusi. Dalam sebuah pernyataannya kepada Worldpropertychannel, dia berkata, "Jika kita tidak memiliki Alkitab, konstitusi mungkin tidak akan pernah ditulis".

Begitulah Trump, pengusaha yang tidak pernah melupakan pengalaman ciuman pertamanya saat remaja dulu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com