Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Besar Kota-kota di Indonesia, Buruknya Tata Kelola

Kompas.com - 13/08/2015, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampah, kemacetan, dan konversi ruang terbuka hijau (RTH) menjadi kawasan komersial adalah masalah klasik dan tipikal yang dihadapi kota-kota di Indonesia.

Menurut salah satu penyusun kriteria IKCI 2015 yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB, Suhono Harso Supangkat, masalah tipikal tersebut ada karena buruknya tata kelola atau penglolaan di tataran pemerintah kota/kabupaten.

"Belum ada integrasi penataan dan pengelolaan kota yang kuat. Semua masih berjalan sendiri-sendiri. Keinginan untuk berubah memang ada, dan kuat, namun hanya sebatas pemanfaatan teknologi, belum pada kesadaran dan perubahan kultur," urai Suhono kepada Kompas.com, Kamis (13/8/2015).

Tak mengherankan ketika dilakukan survei untuk mendapatkan penilaian dari masyarakat, masalah tata kelola menjadi hal utama yang ditemukan, dan harus diperbaiki di masa yang akan datang.

Sebuah kota dianggap cerdas, kata Suhono, bila sudah mampu menerapkan konsep cerdas dalam perekonomian apabila kota tersebut ditopang perekonomian yang berjalan dengan baik, termasuk kegiatan industri, dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, terutama manusia sebagai aset dan aktor utama penggerak ekonomi.

Sementara dalam segi pengelolaan aspek sosial, sebuah kota dinilai berhasil jika masyarakat bisa menikmati keamanan, kemudahan dan kenyamanan di kota tersebut. Warga mendapatkan layanan kesehatan, transportasi, serta layanan publik lainnya yang mudah diakses dan layak.

Pengelolaan lingkungan yang cerdas juga dapat digambarkan sebagai kota yang bisa menyediakan hunian yang sehat, pengelolaan energi dengan prinsip hemat, dan kesesuaian tata ruang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com