Dia melihat, di Kupang belum ada toko serba ada (toserba). Dengan begitu, ketika mal besar pertama dibangun, Matahari tidak ragu berbisnis di ibu kota Nusa Tenggara Timur (NTT). Miranti mengklaim, Matahari merupakan toserba pertama di kota ini dengan penjualan yang sangat baik.
Pasar Kupang, lanjut dia, sangat bagus karena daerah timur Indonesia masih jarang digarap oleh pemain toserba lainnya. Selain Kupang, Matahari juga menyasar Lombok. Pada Oktober 2015, Matahari akan membuka gerai baru di ibu kota Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Sementara di Jakarta, Matahari baru membuka gerai baru di Pasaraya Blok M. Dalam waktu dekat, yaitu September 2015, Matahari juga akan membuka gerai lagi di Bekasi Square. Dalam setahun, Matahari menargetkan membuka 12-14 gerai.
"Tahun ini sudah 9 gerai. Mungkin akan membuka 3-5 gerai lagi, salah satunya di Bekasi dan Lombok," tandas Miranti.
Dalam situs resminya, tercatat penjualan kotor Matahari semester pertama 2015 sebesar Rp 6,875 triliun atau 15,1 persen lebih tinggi dibanding pencapaian periode yang sama tahun lalu senilai Rp 5,972 triliun.
Di segmen pendapatan bersih, Matahari membukukan Rp 3,921 miliar, atau 17,8 persen lebih tinggi dibanding tahun lalu dengan angka Rp 3,329 triliun. Kinerja pertumbuhan penjualan per toko atau same store sales growth (SSSG) yang kuat sebesar 12,2 persen, merupakan hasil dari pengaruh bergesernya periode Lebaran, peningkatan demand dari segmen pelanggan yang menjadi target Perseroan, dan perbaikan penawaran produk.
Saat ini, Matahari memiliki 139 gerai di 66 kota di Indonesia, termasuk 8 gerai baru yang dibuka pada semester pertama tahun ini, yaitu di Singkawang (Kalimantan Barat), Baubau (Sulawesi Tenggara), Kupang (NTT), Karawang (Tangerang), Yogyakarta, Jakarta dan Mataram (NTB).
Pada 1 Juli 2015, Matahari telah melakukan pembayaran deviden final sebesar total Rp 851,4 miliar atau Rp 291,8 per lembar saham. Angka ini setara dengan 60 persen Laba Bersih Matahari untuk tahun buku 2014, atau meningkat 85 persen dari Rp 157,7 per saham tahun lalu.
CEO dan Vice President Director Perseroan Michael Remsen, mengatakan, kinerja semester pertama 2015 yang kuat merupakan refleksi dari daya tahan dan terus menguatnya pertumbuhan di segmen menengah yang menjadi target pelanggan Matahari.
"Sejalan dengan bergesernya periode Lebaran. Kami sangat gembira melihat kecepatan pembukaan gerai kami tahun 2015 dan menantikan perbaikan makroekonomi pada semester dua," tandas Remsen.