Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustus, Konsumen Merdeka Bayar Cicilan Apartemen Suka-suka

Kompas.com - 29/07/2015, 07:01 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyiasati perlambatan ekonomi yang ditandai menguatnya nilai dollar terhadap rupiah dan investasi pasar modal yang juga mulai rawan, kebanyakan orang memilih untuk menyimpan uangnya. Hal ini berpengaruh terhadap bisnis investasi properti karena banyak orang menahan membeli unit.

Direktur Utama Megakarya Propertyndo Torkis Nasution mengatakan, perlu ada satu terobosan supaya konsumen, khususnya investor, tetap membeli produknya. "Terobosan ini namanya 'Cicilan Suka-suka'. Konsumen kuatnya bayar berapa, kita memfasilitasi," ujar Torkis di Jakarta, Selasa, (28/7/2015).

Torkis menilai, dengan adanya terobosan ini, konsumen tidak dibebankan cicilan yang terlalu tinggi. Pilihan pembayaran ini akan mulai diluncurkan pada Agustus 2015.

Sementara itu, Marketing Director Ahmad Siddiq menuturkan program ini bisa menjawab kebutuhan konsumen. Bila uang muka yang dibayarkan 10 persen, sisa cicilannya dilunasi belakangan. Sekilas, metode pembayaran ini memang sama dengan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) biasa.

"Bedanya, konsumen bisa menentukan tahun pertama bayar sekian, nanti tahun depan sekian," imbuh Ahmad.

Metode ini, kata dia, memberikan keleluasaan arus uang masuk dan keluar yang dimiliki konsumen. Ia melihat, banyak konsumen yang bekerja dan mengalami peningkatan dalam gajinya pada tahun-tahun mendatang. Pendapatan konsumen tahun depan bisa lebih besar daripada tahun ini.

Program ini diluncurkan Agustus untuk menyambut Hari Kemerdekaan. Saat itu, kata Ahmad, konsumen merdeka dalam memilih cicilan yang diinginkan.

Direktur Keuangan Ridwan Rokiyanto, segmentasi yang dibidik untuk program ini adalah pasangan muda yang belum memiliki hunian. Biasanya segmen ini memiliki pendapatan tetap, namun sudah terdapat pos-pos pengeluaran tersendiri. Di antara pos-pos pengeluaran ini terdapat pos investasi, yaitu menyimpan uang baik di bank atau deposito.

Menurut Ridwan, investasi terbaik adalah properti. "Kenapa harus ditabung? Bunga bank kan tidak jelas. Kalau investasi di properti jauh lebih aman," jelas Ridwan.

Segmentasi keluarga inilah, imbuh dia, yang dicari melalui program 'Cicilan Suka-suka'. Karena, setiap keluarga berbeda dalam hal menyimpan uangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com