Okupansi Apartemen di Ancol, Mangga Besar dan Pasar Baru di atas 85 Persen

Demikian dikatakan GM Marketing Grand Marina Ancol, Ratdi Gunawan, di Jakarta, Senin (6/7/2015), mengomentari banyaknya perusahaan properti yang tetap meluncurkan produk baru di tengah situasi anjloknya penjualan properti selama semester pertama tahun ini (Baca: "Yang Berani Bangun Sekarang Akan Meraup Untung di Masa Datang"). Ratdi melanjutkan, nilai sewa apartemen di ketiga kawasan itu ada di angka 10 persen per tahun dari nilai investasi.

"Karena didukung dengan target pasar begitu luas, yaitu dari para pengusaha di kawasan Mangga Dua, Glodok, Pinangsia, Asemka, Pasar Mobil kemayoran, Pasar Baru, Pasar Senen dan Tanah Abang," ujar Ratdi.

Ratdi mengatakan, selain lokasi, saat ini faktor utama harus diperhatikan konsumen ketika berinvestasi di sektor properti adalah tingkat okupansi. Konsumen harus jeli memperhatikan tingkat okupansi apartemen di kawasan tersebut.

"Pilih lokasi yang tingkat okupansi atau tingkat huniannya tinggi dan banyak faktor yang mendukung hal itu. Ketika tingkat hunian tinggi, jelas akan menghasilkan nilai sewa dan nilai jual yang juga tinggi," kata Ratdi.

Ratdi menuturkan, Grand Marina Ancol merupakan apartemen berkonsep hotel dan residensial. Hal yang menjadi daya tariknya adalah orang bisa tinggal di apartemen yang bersebelahan dengan hotel bintang empat.

Apartemen tersebut memiliki satu tower apartemen dan satu tower hotel bintang empat. Hotel ini akan dioperasikan oleh Best Western Hotel dengan reputasi 4.100 jaringan hotel di lebih 100 negara di dunia.

Saat ini Grand Marina Ancol Hotel & Residence dipasarkan dengan harga perdana Rp 781 juta. Apartemen tersebut berada di kawasan wisata Ancol yang dikelilingi banyak hotel bertaraf internasional dan perumahan Ancol barat yang harganya berkisar di harga Rp 5 miliar sampai Rp 25 miliar.