Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Mengganti Cat Rumah, Pertimbangkan Konsep Warna dan Interior

Kompas.com - 26/06/2015, 18:02 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebiasaan masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah mengganti perabotan (furnitur) sekaligus cat rumah dengan warna-warna baru. Namun, sebelum itu dilakukan, ada baiknya dipersiapkan konsep interior dan warna terlebih dulu.

Menurut Business Segment Manager Decorative Segment PT Jotun Indonesia, Victor Taslim, konsep interior dan warna penting diperhatikan karena menyangkut gaya hidup (lifestyle) dan kenyamanan penghuninya.

"Sebuah konsep interior dan warna yang dipersiapkan harus memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan karakteristik penghuni. Misalnya, furnitur yang dibutuhkan adalah minimalis namun fungsional, maka warna catnya pun harus disesuaikan agar terintegrasi dan harmonis," papar Victor kepada Kompas.com, Kamis (25/6/2015).

Victor melanjutkan, secara psikologis, kesesuaian warna cat rumah dengan furnitur di dalamnya akan berpengaruh terhadap kenyamanan penghuni. Sebaliknya jika tidak harmonis, hal itu akan menimbulkan dampak tertentu.

Misalnya, kata Victor, cat interior yang tidak sesuai dengan warna dan konsep perabot akan mendorong penghuni rumah untuk segera mungkin menggantinya. Kendati rumah tersebut baru dicat beberapa bulan. Hal itu tentu saja menghabiskan anggaran dan tidak efisien.

Alih-alih rumah tampil beda dan harmonis, malah menimbulkan masalah di kemudian hari. Karena cat rumah "bertabrakan" dengan furnitur di dalamnya.

Untuk itu, Victor menyarankan, persiapkan konsep interior dan warna. Pilih furnitur yang sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan. Lalu pilih cat rumah yang sesuai dengan konsep tersebut.

"Kami sekarang menawarkan konsep interior dan 30.000 pilihan warna, bukan lagi pada produk. Karena range produk kami sangat komplit. Jadi, sekarang melalui Jotun Color Center, kami berkonsentrasi membantu konsumen untuk menciptakan konsep yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka," tutur Victor.

Selain konsep interior dan warna, ada hal lainnya yang harus dipertimbangkan, yakni kualitas cat. Pilihlah cat yang bebas timbal, dan telah mendapatkan green dan eco label. Karena, cat yang berkualitas tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Kemudian, pilihlah produk cat dengan garansi lama, delapan tahun atau 12 tahun. Hal ini akan sangat membantu konsumen menghemat pengeluaran. Konsumen tidak perlu mengganti cat dalam waktu lama. Menurut Victor, seringkali, biaya pengerjaan mengecat rumah jauh lebih mahal ketimbang harga catnya. Sekali pun cat yang dibeli adalah kualitas premium.

Pilihlah produk cat dengan varian warna yang tidak terbatas. Pertimbangannya adalah, selera penghuni dalam satu rumah bisa berbeda. Karena itu, sebuah konsep interior dan konsep warna harus mampu mengakomodasi selera berbeda dalam satu rumah tersebut.

Terakhir, imbuh Victor, sebelum pengerjaan pengecatan, konsumen dapat melakukan simulasi pewarnaan secara terkomputerisasi. Di sini akan terlihat, apakah warna cat yang dipilih sesuai dengan tren furnitur atau konsep interiornya, atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com