Menurut Marketing Staff Metland Cileungsi, Helmi Usman, dalam seminggu sejak awal Juni 2015 penjualan rumah melonjak drastis, sekitar 10 unit per pekan. Hal ini dimungkinkan karena PT Metropolitan Land Tbk., sebagai pengembangnya, menawarkan program subsidi uang muka.
"Kemudahan pembayaran uang muka inilah yang menarik perhatian konsumen. Sehingga mereka pilih beli rumah di sini dan menunda mudik Lebaran ke kampung halaman demi mendapatkan rumah idaman," ungkap Helmi kepada Kompas.com, Senin (22/6/2015).
Masih menurut Helmi, konsumen yang membeli rumah di Metland Cileungsi adalah karyawan yang bekerja di pabrik-pabrik kawasan industri sekitar Cileungsi, Bekasi, dan pinggiran Jakarta lainnya.
Mereka, lanjut Helmi, tertarik membeli rumah di Metland Cileungsi karena program promosi yang terhitung menarik yakni subsidi uang muka sebesar 5 persen untuk semua jenis tipe rumah, mulai dimensi 38/72 hingga 44/98.
Dengan uang muka 5 persen, konsumen hanya diwajibkan membayar Rp 17,5 juta saat awal transaksi. Pasalnya, semua biaya, termasuk pajak pertambahan nilai (Ppn), bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), biaya izin mendirikan bangunan (IMB), sambungan listrik, dan air serta biaya provisi KPR, dibebaskan.
"Konsumen tinggal menyediakan uang kas Rp 17,5 juta untuk mendapatkan rumah tipe 38/72," ujar Helmi.
Hal yang sama dialami PT Dwikarya Langgeng Sukses yang mengembangkan Harvest City juga di Cileungsi. Menurut Marketing Staff Harvest City, Willy Hutapea, dalam sepekan, rumah yang terjual bisa mencapai 10 hingga 15 unit.
"Berbeda kondisinya saat sebelum kami menawarkan program subsidi uang muka hanya beberapa unit terjual. Sekarang yang beli rumah bisa mencapai 50 persen dibanding yang pilih mudik," ujar Willy.
PT Dwikarya Langgeng Sukses menawarkan program promosi yang berlaku mulai 1 Juni hingga 30 Juni 2015. Program tersebut berupa uang muka 2,5 persen dari total 10 persen.
"Kami memberikan subsidi uang muka berdasarkan tipe rumah yang akan dibeli calon konsumen," kata Marketing Staff Harvest City, Willy Hutapea.
Menurut Willy, bila tertarik membeli rumah tipe 33/78 seharga Rp 402 juta, konsumen hanya perlu membayar uang muka Rp 10 juta pada awal transaksi. Sebesar Rp 30 juta sisanya dari total Rp 40 juta ditanggung pengembang.
Demikian juga dengan rumah tipe 43/90 yang dibanderol Rp 510 juta. Normalnya, uang muka yang harus dibayar konsumen sebesar Rp 51 juta. Namun, konsumen mendapat keringanan hanya membayar Rp 12,5 juta. Ini berarti, pengembang memberikan subsidi sekitar Rp 38 juta.
Sementara Bukit Rivaria Sawangan, Depok, yang digarap PT Perdana Gapura Prima TBk, sanggup mencetak penjualan sebanyak 5 unit per pekan. Padahal, harganya terbilang tinggi yakni dimulai dari Rp 804 juta.
Namun dengan promosi uang muka hanya 5 persen untuk tipe rumah seluas 57/119, penjualan menjadi lebih dinamis.
Normalnya, uang muka yang harus dibayarkan konsumen sebesar 20 persen atau Rp 160,8 juta. Namun, karena ada program subsidi, konsumen hanya dibebani uang muka senilai Rp 40 juta. Itu pun bisa dicicil hingga tiga kali selama periode masa promosi sampai akhir tahun 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.