JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai Tiongkok dipercepat pelaksanannya.
“Saya minta agar proyek-proyek di lapangan dapat cepat dikerjakan, agar selesai tepat waktu” ujar Basuki usai menerima kunjungan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xie Feng, di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Dalam pertemuan tersebut, dibahas proyek-proyek infrastruktur dengan total pinjaman lunak melalui enam kesepakatan yang difasilitasi Preferential Export Buyer’s Credit sejak 2002–2012 senilai 2,8 miliar dollar AS.
Saat ini terdapat empat proyek yang sedang berjalan, yakni Waduk Jatigede dengan pinjaman senilai 117 juta dollar AS, pembangunan Tol Medan–Kualanamu senilai 122,43 juta dollar AS, pembangunan Tol Ruas Cisumdawi Fase I senilai 93 juta dollar AS, dan konstruksi Jembatan Tayan senilai 67,3 juta dollar AS.
Ada pun progres fisik Waduk Jatigede per April 2015 sudah mencapai 99,72 persen. Saat ini, Kementerian PUPR sedang menyiapkan beberapa bentuk penanganan untuk mengatasi dampak sosial akibat pembangunan Waduk Jatigede.
Sedangkan progres fisik pembangunan ruas Tol Cisumdawu Fase I mencapai 56,78 persen dan pengadaan lahan seluas 93,31 persen.
Sementara itu, progres fisik Jembatan Tayan berada pada level 88,65 persen. Terdapat perubahan desain yang menyebabkan adanya penambahan pekerjaan, waktu dan biaya.
Berikutnya, progres fisik Jalan tol Medan–Kualanamu baru mencapai 10,64 persen dan pengadaan lahan mencapai sekitar 79,53 persen. Pengerjaan ruas jalan tol ini ditargetkan rampung pada akhir 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.