Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timur Tengah dan Afrika Utara Semakin Menggeliat

Kompas.com - 08/06/2015, 19:14 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Timur Tengah dan Afrika Utara sedang mengalami transformasi, termasuk pertumbuhan signifikan populasi muda dan tren migrasi urban yang sangat besar dengan kepindahan orang-orang ke kota utama.

Di atas lahan seluas 11,2 juta kilometer persegi, wilayah keduanya lebih besar dari AS yaitu 9,8 juta kilometer persegi, Tiongkok 9,5 juta kilometer persegi dan Uni Eropa 4,3 juta kilometer persegi. Antara 2006 dan 2013, produk domestik bruto (PDB) keduanya tumbuh 43 persen dibandingkan dengan 20 persen di AS dan 15 persen di Uni Eropa.

Selama periode yang sama, populasi tumbuh sebesar 10 persen. Bandingkan dengan pertumbuhan penduduk di AS sebesar 7 persen dan di Uni Eropa serta Tiongkok 4 persen. Populasi ini diharapkan meningkat dua kali lipat dalam 30 tahun ke depan.

PDB di Timur Tengah menyumbang 4 persen dari PDB global dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 4 persen. Perubahan politik juga diharapkan bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi, dengan tersedianya kesempatan investasi yang cukup bagi orang muda dan memastikan lowongan kerja.

Populasi di negara tersebut semakin meningkat, dengan 31 persen tinggal di kota besar. Jumlah ini hampir pasti akan terus meningkat, karena penduduk pedesaan pindah ke daerah perkotaan dan kota-kota baru bermunculan. Dinamika politik dalam perubahan wilayah, dipengaruhi oleh pergeseran sosial-ekonomi dan ketegangan global. Tidak dapat dihindari bahwa pusat-pusat ekonomi juga akan berubah.

Sebuah laporan terbaru dari Forum Ekonomi Dunia menyoroti bahwa kota adalah sumber dari ekonomi global. Daya saing mereka semakin menentukan kekayaan dan kemiskinan bangsa, kawasan, dan dunia. Sebuah peta alternatif ekonomi global yang muncul adalah kota harus terhubung di perbatasan darat, laut dan samudra melalui pertukaran barang dan jasa.

Selain itu, kota juga harus menyediakan sarana investasi asing secara langsung, tempat bagi migran dan pekerja jangka pendek, serta memiliki basis teknologi. Tidak terkecuali Timur Tengah. Di antara 30 kota terbesar, sangat mungkin untuk mengidentifikasi kota-kota mana yang membentuk hub kunci dalam jaringan interkoneksi perdagangan dan hubungan di wilayah tersebut, serta memainkan peran utama dalam pengembangan perekonomian daerah.

Terdapat tiga jenis kota yang membawa daya saing regional dan global ke tingkat sub-nasional, yaitu kota internasional, kota hub dan mega kota. Kota ini dibedakan melalui lembaga, kebijakan dan regulasi bisnis, konektivitas keras (infrastruktur) dan konektivitas lunak (budaya, masyarakat, penggunaan teknologi canggih).

Kota internasional Dubai adalah contoh yang jelas dari kota internasional yang telah mengembangkan sistem pemerintahan canggih. Dubai memiliki potensi untuk menarik perusahaan multinasional ke dalam wilayah tersebut. Titik perubahan dalam pengembangan Dubai sebagai kota global secara signifikan mulai terjadi dalam dekade pertama abad ke-21.

Lembaga di Dubai dapat dikelompokkan dalam empat kategori besar yang memberikan keunggulan kompetitif: pemerintahan, hukum, perdagangan dan keuangan. Di bagian atas lembaga-lembaga ini adalah dewan eksekutif, dengan visi dan pelaksanaan manajemen yang memungkinkan kota untuk berkembang dalam waktu singkat.

Menurut webforum.org, kota di Uni Emirat Arab (UEA) berhasil berkembang berkat bisnis global untuk insentif ekonomi yang kuat. Insentif ini didukung oleh sistem peraturan dan hukum yang dikembangkan dalam mendorong perusahaan global dan lokal untuk melakukan bisnis dalam yuridiksinya.

Dubai tunduk pada hukum Federal UEA tetapi tetap memiliki kemerdekaan dan hak-hak di daerah tertentu. Dalam hal konektivitas keras dan lunak, kota ini berkembang dengan baik, dengan komunikasi dan transportasi jaringan canggih. Hal tersebut juga bisa melestarikan budaya tradisional dan mengakomodasi beragam kebangsaan yang nyaman bagi penduduknya.

Kota seperti Amman dan Beirut bertindak sebagai hub dan pintu gerbang ekonomi tetangganya yang lebih besar. Peraturan bisnis mereka memfasilitasi perdagangan, dibantu oleh posisi geografis yang menguntungkan karena menghubungkan Teluk dengan Eropa. Pemerintah dan lembaga yang mapan di kota-kota tersebut telah berfungsi untuk waktu yang sangat lama.

Konektivitas keras juga maju, dengan adanya infrastruktur modern dan budaya yang beragam dan terbuka. Infrastruktur ini memfasilitasi pertukaran dan perdagangan dari Mediterania Timur ke wilayah Teluk. Amman berperan sebagai oasis ekonomi Irak, dan pintu gerbang untuk Arab Saudi dari utara. Amman juga terhubung dengan Beirut melalui Suriah.

Selain peran mereka dalam perdagangan dan logistik, baik Amman dan Beirut adalah inkubator teknologi baru dan konsep, serta hub bagi pengusaha, sehingga lebih mudah untuk menarik modal. Kota-kota besar memiliki populasi besar dan pengaruh yang signifikan pada perkembangan di wilayah tersebut. Mereka adalah Kairo, Istanbul, Riyadh, Baghdad dan Teheran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com