Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rumah di Selandia Baru Meroket, Tembus Rp 13 miliar Per Unit

Kompas.com - 10/04/2015, 07:49 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Sumber Stuff
KOMPAS.com - Pasar perumahan Auckland, Selandia Baru, membuat rekor baru untuk harga dan angka penjualan. Agen properti terbesar di Auckland, Barfoot & Thompson, telah menjual 420 rumah dengan harga di atas satu juta dollar AS (Rp 13 miliar) pada Maret lalu. Angka ini melonjak sekitar 40 persen pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Menurut data Barfoot & Thompson, harga rata-rata untuk properti naik 9 persen pada Maret 2014 menjadi 698.000 dollar AS (Rp 9,074 miliar). Dari tahun-ke-tahun kenaikannya sebesar 13,9 persen.

Managing Director Barfoot & Thompson, Peter Thompson mengatakan harga naik 3,9 persen pada bulan sebelumnya dan harga jual rata-rata dari adalah 776.729 dollar AS (Rp 10 miliar), atau naik 17.000 dollar AS (Rp 221 juta) dibandingkan bulan Desember 2014.

"Pada kuartal pertama tahun ini, harga jual rata-rata telah meningkat 6,1 persen untuk tahun 2014 yaitu 716.588 dollar AS (Rp 9,3 miliar), dan harga rata-rata bulan Maret adalah 7 persen lebih tinggi daripada 12 bulan sebelumnya," ujar Thompson.

Hanya seperlima properti di Auckland dari total 300 properti yang terjual oleh agen seharga di bawah 500.000 dollar Selandia Baru (Rp 3 miliar). Auckland merupakan kota bagi 1,5 juta orang sekaligus pasar properti terkuat di negara ini. Hal tersebut didorong oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi dan kurangnya investasi di perumahan.

Thompson mengatakan, lebih dari dua tahun terakhir, harga rata-rata properti yang terjual oleh perusahaannya telah meningkat sebesar 23 persen yakni 11 persen pada tahun 2013, dan 10 persen pada tahun 2014.

Bank dalam jaringan (daring) Selandia Baru, Westpac, memprediksi kenaikan harga akan mengalahkan rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 7,5 persen.

Sementara itu, Gubernur New Zealand Reserve Bank, Graeme Wheeler, memperingatkan potensi untuk "koreksi tajam". "Perhatian kami tentang inflasi harga rumah berdasarkan risiko stabilitas keuangan dan ekonomi yang lebih luas. Meskipun belum menjadi faktor utama dalam beberapa tahun terakhir, tingginya tingkat inflasi harga rumah dapat meluas kepada tekanan inflasi harga konsumen. Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan keuangan," kata Wheeler.

Auckland dan Christchurch, yang memiliki sekitar setengah dari total perumahan di Selandia Baru, telah mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 39 persen dan 27 persen di atas tahun 2007. Inflasi harga rumah hanya diperlambat oleh pembatasan rasio nilai pinjaman (loan to value) dan kenaikan suku bunga kredit telah menahan permintaan.

Wheeler mengatakan, bagaimanapun juga, meningkatnya pendapatan rumah tangga, penurunan suku bunga KPR dengan suku bunga tetap, arus masuk migrasi yang kuat, telah menaikkan harga rumah.

"Inflasi harga rumah tahunan bergerak secara rata-rata saat ini 10,9 dan 7,4 persen di Auckland dan Christchurch, dan 1,1 persen di seluruh Selandia Baru," imbuhnya.

Wheeler menyebutkan kekurangan perumahan di Auckland diperkirakan meningkat pada tahun 2014 antara 15.000 dan 20.000 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Stuff
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com