Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Hunian Rendah, Pengelola Hotel di Bandung Mulai PHK Karyawan

Kompas.com - 24/03/2015, 10:00 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pertumbuhan hotel di wilayah Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, dinilai terlampau pesat. Hal tersebut kemudian menimbulkan dampak negatif pada bisnis hotel yang telah berkembang sebelumnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar, menyampaikan bahwa menjamurnya hotel di Kota Bandung menyebabkan anjloknya tingkat okupansi.

"Tingkat rata-rata okupansi hotel di Kota Bandung menurun 30 persen sampai 35 persen pada dua bulan pertama 2015. Tingkat rata-rata okupansi Jawa Barat lebih parah lagi karena sudah mencapai di bawah 30 persen," ujar Herman kepada Kompas.com, Senin (23/3/2015).

Berdasarkan data PHRI Jaa Barat, Kota Bandung saat ini memiliki 470 hotel dengan jumlah total kamar mencapai 24.000 unit per tahun 2015.

Kondisi tersebut akan semakin parah sebab pada akhir tahun 2015 diprediksi terdapat 50 hotel baru yang akan selesai dibangun dengan total kamar mencapai 4.000 unit.

"Penambahan hotel baru ini sudah banyak membuat beberapa pemilik hotel melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai, macetnya kewajiban pembayaran kredit perbankan, hingga penjualan hotel oleh pemilik. Tahun ini saja sudah ada lebih dari 15 hotel yang akan dijual oleh pemiliknya," kata Herman.

Selain karena pesatnya pertumbuhan hotel, lanjut Herman, rendahnya tingkat okupansi juga disebabkan oleh jumlah wisatawan yang belum optimal. Belum lagi adanya larangan para pegawai negeri sipil (PNS) untuk mengadakan rapat di hote.

"Kompetisi antar-hotel menjadi semakin ketat. Banyak hotel mulai memiringkan harga hingga titik terendah, namun tetap saja wisatawannya sedikit," ujar Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com