Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Furnitur Berbahan Plastik Tak Selalu Jelek

Kompas.com - 07/03/2015, 10:00 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

Sumber Wired


KOMPAS.com -
Deretan furnitur terbaru karya desainer, James Shaw, menampilkan kelebihan dan elastisitas plastik. Plastik tersebut digunakan dengan harapan menyalakan kembali apresiasi konsumen terhadap material yang paling banyak dikonsumsi.

Furnitur bernama The Plastiq Baroque yang terdiri dari meja dan penyangga lampu dinding ini terbuat dari bahan plastik terekstrusi dan kaca. Elemen plastik yang disisipkan terlihat seperti tali yang terbuat dari mainan Play-doh. Plastik ini memengaruhi Baroque sehingga khalayak sulit mengetahui jika furnitur ini berasal dari abad ke 18.

"Untuk membangun furnitur ini, saya harus kembali mengonfigurasi bagaimana desainer mengakses manufaktur plastik. Biasanya untuk dapat mengektrusi plastik, Anda perlu pergi ke pabrik besar dan menggunakan mesin seukuran rumah," ujar Shaw.

Namun Shaw punya metode lain agar membuatnya prosesnya lebih sederhana. Dia membangun peralatannya sendiri yang dapat menghasilkan plastik cair dengan diameter berukuran satu inci.

"Peralatan tersebut bekerja hampir seperti senjata lem panas, namun dengan ukuran lebih besar.  Peralatan tersebut pun sarat dengan plastik bekas yang dikumpulkan dari pusat daur ulang London Timur, Inggris," lanjut Shaw.

Shaw menganggap konsumen memiliki sikap bermasalah dengan plastik. Pandangan negatif soal plastik membuat kebanyakan orang justru menghindari penggunaan bahan tersebut.

"Jika Anda membayangkan tentang kayu maka akan terbayang beberapa meja indah ataupun sesuatu yang lain. Anda dapat terhubung dengan objek tersebut karena memiliki perasaan hangat terhadap bahan seperti itu. Namun tidak kepada plastik. Kebanyakan orang justru memiliki pandangan negatif pada bahan tersebut," ujar Shaw.

Menurut Shaw, perspektif sensorik merupakan reaksi alami. Kayu merupakan bahan organik, hangat, dan terasa seperti bagian dari bumi. Sedangkan plastik adalah bahan sintetis, dingin, serta memunculkan berbagai industri dan polusi.

"Masalahnya, kita memiliki banyak plastik. Hampir 300 juta ton plastik diproduksi secara global pada 2013, itu hanya plastik baru. Angka itu tak memperhitungkan jutaan ton plastik di tahun-tahun sebelumnya. Kebanyakan plastik hanya berakhir di tempat pembuangan," tandas Shaw.

Bagian-bagian Plastic Baroque yang aneh mungkin tak akan masuk dalam peringkat ikonik desain plastik. Namun Shaw berusaha untuk mengubah persepsi lama mengenai bahan plastik dan penilaian konsumen. Saat ini, koleksi desain furnitur milik Shaw dipamerkan di Museum of Modern Art, New York, Amerika Serikat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Wired

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com