Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Gengsi Jadi "International City", Jakarta Banjir Hotel Merek Premium

Kompas.com - 02/03/2015, 11:18 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah menjadi pakemnya kota global identik dengan fasilitas akomodasi mewah dengan standard internasional. Pasalnya, kota-kota macam New York, Paris, London, dan Singapura merupakan tujuan utama pebisnis dan investor lintas-negara.

Mereka membutuhkan hotel dengan klasifikasi dan spesifikasi yang sesuai. Mulai hotel dengan kelengkapan fitur business center, ruang rapat berkapasitas besar, hingga makanan dan minuman sesuai dengan jamuan bisnis kelas tertentu. Dan itu, hanya bisa disediakan oleh hotel-hotel bintang lima ke atas.

Alhasil, pengembangan hotel selalu berada di lokasi distrik bisnis. Sebut saja Waldorf Astoria yang berada di distrik bisnis New York paling beken, yakni Manhattan, atau St Regis yang berada di distrik bisnis Orchard Road, Singapura.

Menurut data TOPHOTELPROJECTS, jumlah hotel mewah di distrik kota-kota dunia tersebut akan bertambah seiring pengembangan sejumlah proyek baru. Di New York yang setiap tahunnya didatangi oleh 11,8 juta tamu yang tinggal di hotel-hotel mewah distrik Manhattan, kini tengah dibangun 83 hotel.

Diikuti London, Inggris dengan 51 hotel tengah dalam tahap konstruksi, Paris dengan 29 hotel, Frankfurt 19 hotel, dan Singapura 17 hotel.

Bagaimana dengan Jakarta? Ibu kota Indonesia ini ternyata tengah mengembangkan sembilan hotel mewah dan supermewah yang seluruhnya berada di kawasan bisnis Segi Tiga Emas; Thamrin, Sudirman, Kuningan-Gatot Subroto.

Jakarta mengungguli Tokyo dan Hongkong dengan pengembangan 9 hotel premium baru dengan kamar sebanyak 2.546 unit. Tokyo sendiri sedang membangun 6 hotel mewah, dan Hongkong 7 proyek hotel baru.

Kesembilan hotel yang sedang dalam tahap konstruksi dan akan beroperasi hingga 2018 mendatang adalah The St Regis Hotel Jakarta, The Westin Hotel Jakarta, Rosewood Hotel, Sofitel So, The Regent Jakarta, Langham Hotel, W Hotel, Alila SCBD Jakarta, dan Waldorf Astoria Hotel.

Kehadiran mereka menyusul hotel esksiting sebelumnya yakni Fairmont Jakarta, dan Raffles Hotel Jakarta. Keduanya beroperasi pada kuartal pertama 2015. Sebelumnya, beberapa merek  internasional telah membuka pintu untuk publik dalam kurun 1990-an hingga 2012. Contohnya, Luxury Collection, Hotel Indonesia Kempinski, Mandarin Oriental, Le Meridien, Grand Hyatt, Pan Pasific, InterContinental, Four Seasons, JW Marriott, dan The Ritz Carlton.

Menurut Head of Research Director Savills PCI, Anton Sitorus, Jakarta telah mewujud sebagai kota internasional, untuk tidak dikatakan sebagai destinasi utama di Asia.

"Jakarta is becoming international city, if not one of main destinations in Asia. Pendek kata, Jakarta makin bergengsi. Oleh karena itu dibutuhkan fasilitas akomodasi penunjang yang identik dengan kemewahan," tutur Anton kepada Kompas.com, Jumat (27/2/2015).

Jakarta, tambah Anton, kini menjadi destinasi bisnis dan investasi dunia. Kota ini dikunjungi oleh senior businessmen (pebisnis senior). Tak heran, banyak ekspatriat atau orang asing yang tinggal lama di hotel-hotel mewah. Jumlah mereka semakin banyak yang secara langsung berdampak pada menguatnya permintaan.

Kota elite

Data JLL Indonesia menunjukkan signifikannya permintaan hotel mewah terlihat dari kinerja tingkat hunian yang berada pada level rerata 63 persen per Desember 2014. Kinerja tarif rerata harian atau average daily rate (ADR) melonjak 11 persen menjadi rerata 180 dollar AS. Demikian halnya dengan pendapatan per kamar yang tersedia atau revenue per available room (RevPAR) dengan angka 5 persen menjadi 113 dollar AS.

Hal tersebut, kata Direktur Marketing Komunikasi JW Marriott Jakarta, T Marlene Danusutedjo, mengindikasikan betapa Jakarta telah menjadi kota elite dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com