Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Belum Siap, Program Sejuta Rumah Masih Mimpi

Kompas.com - 26/02/2015, 22:04 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebentar lagi kita memasuki bulan ketiga pada tahun 2015 ini, namun pemerintah tak kunjung bergerak merealisasikan program pembangunan satu juta rumah.

Padahal, "gong" langkah nyata pemerintah diperlukan demi mengurangi backlog (angka kebutuhan rumah) yang hingga kini sudah mencapai belasan juta unit.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penyediaan Rumah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Syarif Burhanudin, mengatakan, saat ini belum bisa memastikan kapan rumah untuk rakyat tersebut mulai dibangun.

Dia berdalih, pemerintah hanya bertanggung jawab atas 10 persen dari program satu juta rumah, sedangkan sisanya, dikerjakan oleh pengembang.

"Rencananya April tahun ini. Detailnya belum bisa saya sampaikan karena masih proses," ujar Syarif saat ditemui Kompas.com di kantornya, Kamis (26/2/2015).

Detail yang dimaksud, salah satunya adalah pengecekan lahan dan kesiapan pemerintah daerah. Menurut Syarif, sebelum benar-benar dibangun, lahan perlu dipastikan sudah siap dalam arti tidak terkendala masalah pembebasan lagi.

Ketika dikonfirmasi daerah mana yang lebih dulu dibangun, Syarif juga tidak bisa memastikannya. "Kita tidak pakai istilah duluan. Nanti secara bersama-sama dilakukan dan mulai di Jakarta (seremoninya)," kata Syarif.

Untuk memastikan kesiapan lahan, Syarif sudah bertemu dengan pemerintah daerah pada Jumat (20/2/2015) lalu. Besok, Jumat (27/2/2015) akan diadakan pertemuan kembali dengan para bupati.

Sementara itu, terkait lahan yang sudah siap dibangun sepenuhnya, Syarif mengaku baru ada di Jawa Tengah.

"Di Jawa Tengah kemaren Ketua REI-nya (Eddy Hussy) bilang," sebut dia.

Syarif menekankan, soal pembebasan lahan lebih banyak dibebankan kepada pengembang. Hal itu disebabkan, dari segi jumlah rumah yang dibangun, pengembang diberikan tanggung jawab dan beban lebih banyak ketimbang pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com