Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Terbesar Pengelola Kawasan GBK Senayan dari Properti Komersial

Kompas.com - 27/01/2015, 15:25 WIB
Hilda B Alexander,
Dimas Jarot Bayu

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK-GBK) menerima pendapatan terbesarnya dari sektor kerjasama dengan pihak swasta dalam bisnis properti komersial di areal kompleks Senayan, Jakarta. Kontribusi dari sektor komersial tersebut mencapai 66,99 persen dari total keseluruhan pendapatan.

Direktur Utama PPK-GBK, Novel Hasan, mengatakan sektor komersial merupakan pemasok pendapatan terbesar dari pengelolaan kompleks Senayan.

"Dari total pendapatan PPK-GBK sebesar Rp 199,74 miliar tahun lalu, 66,99 persennya berasal dari kerja sama dalam bisnis properti komersial. Sedangkan 22,01 persen dari biaya sewa non komersial dan 11 persen dari lain-lain," papar Novel ketika ditemui Kompas.com, di kantor PPK-GBK, Senayan pada Senin (26/1/2015).

Saat ini, properti komersial yang memberikan pemasukan pendapatan kepada PPK-GBK berasal dari Hotel Atlet Century Park, FX Plaza dan Harris Hotel and Apartment, Hotel Mulia, Jakarta Convention Center, dan Senayan Square. Beberapa properti terbaru yang akan menyusul pembangunannya adalah Gateway Park, Budget Ibis Hotel, hotel dan apartemen khusus atlit, serta properti dari anak usaha Kompas Gramedia Group.

Menurut Novel, pendapatan tersebut melebihi target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp 153 miliar. Untuk itu, pada tahun 2015 ini target pendapatan yang diberikan oleh Kemenkeu meningkat sebesar 168,3 persen.

“Pemerintah selalu membuat target itu berdasar lima tahunan. Setiap tahunnya naik 10 persen. Tapi itu hanya dijadikan patokan awal. Terus terang saya pribadi menargetkan tahun ini pendapatan akan melebihi Rp 200 miliar,” tandas Novel.

Pendapatan tersebut, lanjut Novel, 15 persennya akan disetorkan ke negara sesuai kewajiban yang telah ditetapkan oleh Kemenkeu. Setelah dikalkulasi, sisanya akan dipakai untuk biaya belanja PPK-GBK.

“Setelah kami setorkan ke pusat, dipotong pajak, dan lain sebagainya, pendapatan bersih kami sekitar 75 persen dari pendapatan total. Nantinya ini kami pakai untuk belanja pegawai, kebersihan, keamanan, perawatan, dan operasional,” pungkas Novel.

Harga lahan

Sementara, menurut Member Broker Century 21 Indonesia, Ali Hanafia, harga lahan di kawasan premium Jakarta, termasuk kawasan Senayan, koridor Sudirman, dan koridor Thamrin, saat ini sudah mencapai Rp 80 juta hingga Rp 120 juta per meter persegi.

"Lonjakan harga lahan di kawasan premium tersebut sebesar 20 persen hingga 30 persen per tahun. Ini dimungkinkan karena permintaan lahan begitu tinggi untuk dikembangkan sebagai properti komersial dan berbagai fasilitas penunjangnya," tambah Ali.

Sedangkan untuk harga sewa ruang perkantoran di kawasan Senayan, menurut Data DTZ Indonesia, termahal adalah Sentral Senayan di dalam kompleks pengembangan Senayan Square.

Tarif sewa gedung perkantoran yang dibangun PT Senayan Trikarya Sempana tersebut sebesar 56 dollar AS atau Rp 672.000 per meter persegi (kurs 1 dollar AS=Rp 12.000). Angka ini merupakan asking base rent  dengan biaya servis 7 dollar AS per meter persegi.

Di antara perkantoran Grade A lainnya, tarif sewa Sentral Senayan merupakan tertinggi di Jakarta. Menyusul The Plaza di kompleks Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, yang dibanderol dengan angka di bawahnya yakni 55 dollar AS per meter persegi dan 6,3 dollar AS per meter persegi untuk biaya servis.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com