Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Polemik Panjang, Pembangunan Taman Ria Senayan Jalan Lagi pada Februari 2015

Kompas.com - 27/01/2015, 09:30 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Taman Ria Senayan yang terbengkalai karena polemik kepemilikan akan dibangun kembali sebagai properti komersial bertemakan science playground. Surat pencabutan segel pun telah dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK-GBK) Novel Hasan memastikan hal tersebut kepada Kompas.com di kantor PPK-GBK, Senayan, pada Senin (26/1/2015). Novel menjelaskan, pembangunan di lokasi Taman Ria Senayan direncanakan dimulai pada bulan Februari 2015.

"Saat ini sedang dalam proses. Masih negosiasi desain dengan Pemprov DKI Jakarta. Rencananya bulan Februari sudah bisa dibangun kembali," ungkap Novel.

Menurut Novel, konsep science playground yang akan diterapkan dalam pembangunan tersebut telah lama dirancang, tepatnya sejak tahun 2011. Sayangnya, proyek itu terhenti karena adanya sengketa kepemilikan lahan antara PT Ario Bimo Laguna Perkasa dan Pemprov DKI Jakarta.

"Itu sudah konsep lama, sebenarnya itu berkonsep science playground. Jadi bukan hanya murni hiburan, melainkan juga tempat berkumpulnya masyarakat. Dulu di sana kan ada dayung, bianglala. Konsepnya akan seperti itu, tetapi lebih modern. Prosesnya juga sudah runut kok, itu kan tadinya juga bangunan komersial," lanjut Novel.

Saat ditanyai terkait ruang terbuka hijau (RTH) di areal kompleks Senayan, Novel mengatakan bahwa pembangunan di wilayah Senayan telah memenuhi aturan tata ruang. Menurut dia, bangunan yang berdiri di Senayan baru 18 persen, sedangkan batas pembangunan wilayah tersebut 20 persen.

"Koefisien dasar bangunan (KDB) di GBK itu ketat karena diawasi Pemprov DKI. Yang jelas sekarang masih 18 persen. Empat bangunan yang ada itu KDB-nya sudah terakomodasi dari 20 persen KDB GBK," ujar Novel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com