Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Harus Buka Keran Izin Pembangunan Apartemen

Kompas.com - 08/12/2014, 12:15 WIB
Latief

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah daerah diimbau agar membuka keran bagi kemudahan perizinan pengembangan hunian vertikal. Hal itu dipandang penting seiring makin tingginya angka ketimpangan (backlog) perumahan serta berkurangnya ketersediaan lahan di kota-kota besar di Indonesia.

"Pembangunan low cost condominium (apartemen murah) bisa menjawab tantangan backlog perumahan. Apalagi saat ini kita dihadapkan pada situasi kelangkaan lahan serta tingginya harga tanah. Untuk itu, perizinannya jangan sampai dipersulit," ucap Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Irman Gusman dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Minggu (7/12/2014).

Irman mengapresiasi minat pengusaha  untuk mengembangkan proyek properti di luar Jawa. Pasalnya, lahan yang ada di pulau Jawa semakin sempit seiring pertumbuhan penduduk yang tinggi.

"Contohnya pembangunan Setiabudi Condominium, proyek low cost condo garapan anak usaha Riyadh Group Indonesia, PT Lima Putra Realty yang berlokasi di Kota Medan, Sumatera Utara. Upaya mereka itu patut diapresiasi karena kebutuhan masyarakat akan ketersediaan hunian yang terus bertumbuh," papar Irman.

Presiden Direktur PT Lima Putra Realty Bally Saputra menambahkan, Medan memiliki potensi pasar yang besar untuk pengembangan properti khususnya apartemen dan kondominium. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Medan positif dan infrastrukturnya semakin membaik.

“Pengembangan Kuala Namu International Airport menjadi lebih besar dan megah seperti saat ini membuat Medan semakin menarik untuk dikunjungi. Ini tentu akan membuat investasi di Medan menjadi lebih menarik. Kunjungan ke Medan juga akan semakin tinggi karena dukungan bandara megah tersebut,” ujar Bally di sela-sela prosesi pemasangan tiang pancang Setiabudi Condominium di Medan, Sumatera Utara.

Selain Ketua DPD RI Irman Gusman, prosesi yang menandai dimulainya pembangunan apartemen dengan investasi sekitar Rp 300 miliar itu juga dihadiri senator dari Sumatera Utara Perlindungan Purba, Dedi Iskandar Batubara, Rijal Sirait, dan Deputi Gubernur Bidang Permukiman DKI Jakarta Syahrul Effendi.

Acara ini juga disaksikan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. DR. Dr. Syahril Pasaribu DTM&H, M.Sc (CTM), Sp A/K, Ketua DPD REI Banten Soelaiman Soemawinata, Ketua DPD REI Aceh Zulfikar, dan Ketua Palang Merah Indonesia Provinsi Sumatera Utara Rahmat Shah.

Potensi Medan

Proyek yang membidik segmen menengah ini dibangun di lokasi strategis dengan target utama adalah kalangan mahasiswa. Jaraknya hanya satu kilometer dari Universitas Sumatera Utara (USU), salah satu kampus terbesar di pulau Sumatera.

Dengan lokasi di dekat kampus USU, Bally optimistis proyek tersebut dapat diserap oleh pasar mahasiswa yang tiap tahunnya bertambah hingga ratusan ribu orang.

Apalagi, imbuh Bally, tak jauh dari lokasi Setiabudi Condominium akan dibangun akses tol menuju Kuala Namu International Airport. Dengan begitu, ia yakin kenaikan nilai investasi di kawasan tersebut akan semakin tinggi. “Bisa mencapai 20-30 persen kenaikannya,” kata Bally.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com