Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khusus Jakarta Barat, Gapura Prima Jual "Barang Langka"

Kompas.com - 01/12/2014, 07:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada saat curah hujan sedang tinggi di Jakarta, kawasan Jakarta Barat seringkali dilanda banjir. Tingginya genangan air yang kerap mencapai pinggang orang dewasa menjadikan Jakarta Barat sempat tidak dilirik untuk pembangunan apartemen atau kantor.

Presiden Direktur Gapura Prima Group, Arvin F. Iskandar, mengatakan, sebelum membangun apartemen yang berlokasi di Meruya Ilir, Kebon Jeruk, pihaknya membenahi kawasan tersebut agar tidak banjir. Dia merelahan lahannya digunakan untuk tujuan itu.

"Waktu kami masuk, kami bereskan pintu air, kita bersihkan dan tinggikan, lalu kami buat saluran baru dan bikin waduk kecil di Kali Pesanggrahan ini. Untuk normalisasi sungai, kami korbankan 3.000 meter," ujar Arvin saat peluncuran tower Athena, di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (29/11/2014).

Arvin menyebutkan, penyerahan lahan seluas 3.000 meter itu awalnya cukup berat, karena tiga tahun lalu harga tanah di kawasan itu sudah mencapai Rp 12 juta per meter persegi. Meski begitu, ia tetap melakukan hal itu karena melihat besarnya potensi Jakarta Barat.

"Kawasan Jakarta Barat sedang bergengsi, harganya terus naik. Tiga setengah tahun lalu tidak seramai ini. Sekarang juga tidak pernah banjir, warga happy," kata Arvin.

Setelah yakin kawasan tersebut bebas banjir, Gapura Prima mengembangkan tiga menara apartemen di lahan seluas 2,1 hektar. Dua menara yang sudah selesai pembangunannya dan telah dihuni adalah Tower Everest dan Mount Blanc.

Menara ketiga, yaitu Tower Athena, terdiri atas 21 lantai dan berisi 400 unit apartemen. Sejak pra peluncuran awal 2014 silam, Arvin mengklaim telah menjual 50 persen unit apartemen Athena.

"Juni nanti topping off dan serah terima unit rencananya dilakukan pada September-Oktober 2015," tutur CEO Gapura Prima Group, Rudy Margono.

Rudy mengatakan, hari ini dia menargetkan seluruh unit Athena akan terjual habis. Dia mengaku optimistis target tersebut tercapai, karena harga per unitnya relatif terjangkau, yaitu Rp 400-Rp500 juta.

"Dengan harga segitu di Jakarta Barat, barang ini sangat langka," ujar Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com