Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Inilah "Perumahan Pintar" di Masa Depan....

Kompas.com - 29/11/2014, 12:01 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

YOKOHAMA, KOMPAS.com - Fujisawa Sustainable Smart Town adalah kompleks perumahan kecil yang saat ini baru terdiri dari 120 rumah. Di kawasan Fukugawa, prefektur Yokohama, Jepang, perumahan tersebut tampak nyaman walau tak terlalu mewah.

Komplek hunian itu didesain menjadi sebuah kota baru yang seluruh aspek di dalamnya lebih ramah lingkungan. Berukuran rata-rata 120 sampai 160 meter persegi, hunian di situ memanfaatkan secara optimal sinar matahari sebagai sumber energi dan membuat sistem pengolahan limbah rumah tangga sendiri sehingga air tidak terbuang sia-sia. Konsep rumah tersebut juga meminimalkan penggunaan pendingin ruangan.

Jarak antar rumah dan letak jendela diperhitungkan sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi aliran udara atau sinar matahari agar suhu udara tak terlalu panas. Permukiman ini juga memiliki area hijau dan zona bebas kendaraan bermotor. Satu nilai plus lainnya, setiap rumah di sini juga dirancang tahan gempa sesuai standar dari Pemerintah Jepang.

Fujisawa Sustainable Smart Town (SST) sendiri dirancang oleh Panasonic menjadi "smart city". "Permukiman pintar" ini memungkinkan setiap orang yang tinggal di dalamnya bisa mewariskan lingkungan terbaik sampai tiga generasi mendatang.

Tomohiko Miyahara, dari Fujisawa SST Management Company menjelaskan, seluruh kota sejak awal dirancang bukan hanya lebih hemat energi, tapi juga membuat seluruh penghuninya menjadi komunitas yang akan menumbuhkan kota itu ke depannya.

"Kami ajak para penghuni kota untuk menjadi 'orangtua' bagi kota ini, yang berarti berperan aktif terhadap pertumbuhan dan kelangsungan kota ini," katanya pada peresmian Fujisawa SST, Kamis (27/11/14).

Miyahara menjelaskan, ada lima pelayanan diberikan manajemen kota untuk menjadikan Fujisawa sebagai "kota pintar", yakni energi, keamanan, mobilitas, kesehatan, dan komunitas. Untuk energi misalnya, setiap rumah sudah dipasangi solar panel sebagai penghasil energi, bateri pengumpul energi, dan peralatan rumah tangga sangat hemat energi, mulai lampu LED hingga pendingin ruangan.

Setiap hunian di sini juga dilengkapi sistem manajemen energi. Pengelolaan energi tersebut memungkinkan setiap orang mengetahui jumlah energi yang berhasil mereka kumpulkan dan pemakaiannya sehari-hari.

Gaya hidup hijau juga diterapkan dalam aspek mobilitas. Misalnya, setiap rumah hanya diberikan lahan parkir hanya untuk memuat satu mobil. Namun demikian, tersedia juga fasilitas penyewaan mobil bertenaga listrik. Para penghuni juga bebas bergantian memakai sepeda listrik secara cuma-cuma.

"Ini akan mendorong para penghuni untuk kelak mengganti mobil mereka dengan kendaraan yang lebih hemat energi. Setiap rumah juga sudah memiliki alat pengisian baterai jika kelak mereka memilih mobil listrik," timpal Hiroyuki Morita, Team Leader Fujisawa SST Promotion Team.

Ikatan individu

Tak hanya pintar dalam urusan fitur. Untuk dukungan mobilitas, permukiman ini juga terletak tak jauh dari stasiun kereta api. Jarak ke Tokyo menggunakan kereta api sekitar satu jam. Namun, untuk jarak tidak terlalu jauh, sepeda menjadi kendaraan utama.

Tingkat keamanan para warga di permukiman ini cukup terjaga. Meski setiap rumah tidak memiliki pagar dan tanpa gerbang di bagian depan komplek perumahan, Fujisawa SST dilengkapi dengan 47 kamera CCTV yang bisa diakses setiap penghuni sehingga menimbulkan rasa aman.

"Orangtua tak perlu takut membiarkan anaknya bermain di taman sendirian, karena ayah atau ibunya bisa memantaunya lewat CCTV," kata Morita.

Rencananya, kota mandiri seluas 19 hektar itu akan memiliki 600 rumah tapak dan 400 unit apartemen. Pada tahap pertama pembangunannya sudah terjual 120 rumah dan saat ini sedang memasuki tahap kedua 120 rumah yang rencananya selesai pada Maret 2015.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com