Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JORR Bikin Kawasan Barat dan Selatan Jakarta Naik Daun

Kompas.com - 26/11/2014, 21:54 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar properti mengalami perkembangan pesat di Jakarta dan sekitarnya. Selain populasi yang terus bertambah akibat migrasi urban, kebijakan pemerintah yang membangun infrastruktur di lingkar luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road atau JORR), menambah potensi pasar properti yang dilintasinya.

Konsultan PT Trimegah Securities Tbk Timothy Alamsyah mengatakan, semakin baik infrastruktur, akan semakin tinggi potensi perkembangan properti di daerah tersebut. "Contohnya di Serpong, tahun 1990-an baru dibangun rumah kecil-kecil. Masuk tahun 2000, khususnya akhir 2008, pasarnya mulai naik," ujar Tim saat seminar "The Future of Real Estate In The Emerging Markets", di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2014).

Tim menuturkan, Serpong memiliki banyak potensi. Kini, daerah tersebut mulai diisi oleh rumah-rumah mewah. Hal ini mengindikasikan adanya perkembangan sebagai dampak dari infrastrutur yang membaik, yaitu JORR. Jalan tol ini memudahkan akses dari Tangerang menuju Bekasi, Bogor dan kota-kota di Pantura dan Jalur Selatan.

Sementara di Jakarta, menurut Tim, kawasan Jakarta Barat adalah daerah paling terlihat terkena dampak pembangunan jalan tol ini. "Kita lihat Jakarta Barat. Tahun 2000 kosong, sekarang banyak apartemen. Kalau malam kaki langit lebih bagus, karena banyak menara perkantoran dan apartemen," tambah Tim.

Dia melanjutkan, sedangkan di Jakarta Selatan, daerah yang mengalami perkembangan properti adalah koridor Simatupang. "Barat ke selatan aksesnya lebih bagus sekarang. Sepanjang ruas tol, akan jadi new sunrise," jelas Tim.

Ada pun daerah sunset, menurut dia, adalah daerah yang baik harga lahan maupun harga rumahnya, sudah terlalu tinggi. Daerah ini, dapat dikatakan daerah mati.

"Sekarang belum kelihatan di Jakarta, mati atau tidaknya daerah, karena walaupun lahan tidak ada, tapi masih ada transaksi sekunder. Di Jakarta, meski mahal selalu ada kemauan untuk beli," pungkas Tim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com