Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Hunian untuk Pekerja

Kompas.com - 26/11/2014, 13:01 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan menyediakan hunian untuk para pekerja mulai tahun 2015 mendatang. Untuk tahap awal, hunian pekerja akan dibangun di kantong-kantong industri, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengatakan, rencana pembangunan hunian untuk para pekerja ini merupakan arahan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sejalan dengan program BPJS. Elvyn menyambut baik arahan tersebut karena sejalan dengan program BPJS ketenagakerjaan dalam memberikan kesejahteraan dasar bagi para pekerja di Indonesia.

"Mulai tahun depan, kita akan siapkan berbagai tempat untuk bisa menjadi hunian pekerja, khususnya di kantong-kantong industri di seluruh Indonesia. Wapres akan membantu menyegerakan aspek regulasi dalam operasi penuh BPJS ketenagakerjaan tahun depan, termasuk program-program jaminan sosial dan pensiun bagi pekerja swasta," kata Elvyn di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (26/11/2014) seusai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.

Elvyn melanjutkan, BPJS Ketenagakerjaan bisa membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa), rumah susun sederhana milik (rusunami), atau membangun rumah sederhana tapak (RST) dengan menggandeng pihak ketiga. Program pembangunan rumah ini juga akan disesuaikan dengan program-program lainnya yang sudah dirancang BPJS untuk para pekerja.

"Karena sejak lama cukup banyak perumahan-perumahan yang kami bangun bekerjasama dengan pengembang. Tentu 2015, sinkronisasi akan lebih baik setelah Wapres memanggil semua kementerian terkait," kata dia.

Menurut Elvyn, sebagian lahan untuk pembangunan hunian para pekerja ini sudah tersedia. BPJS memiliki lahan di Batam, Pelembang, Karawang, Serang, dan wilayah Jawa Timur. Adapun sebagian lahan lain masih perlu dicari. Penyediaan hunian untuk para pekerja ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pekerja.

Selain menyediakan hunian, BPJS berencana memberikan bantuan kepada pekerja yang hendak membeli rumah berupa subsidi uang muka. Untuk program bantuan uang muka pembelian rumah ini, BPJS menganggarkan dana Rp 200 miliar.

"Sedangkan untuk pembangunannya itu diambil dari program kami, tidak disebutkan berapa tapi memang ada alokasi yang bisa dipakai untuk pembangunan perumahan tersebut," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com