Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lichtgrenze", 25 Tahun Runtuhnya Tembok Berlin...

Kompas.com - 08/11/2014, 14:16 WIB
Latief

Penulis

Sumber Dailymail
KOMPAS.com - Seperempat abad setelah jatuhnya Tembok Berlin, perbatasan antara Barat dan Timur Jerman itu kini diterangi oleh 8.000 balon bercahaya. Minggu (9/11/2014) pukul 7 malam waktu setempat, ribuan balon itu akan dilepas ke udara sebagai lambang perdamaian dunia. 

Ribuan balon bercahaya itu merupakan bagian dari Lichtgrenze atau Batas Cahaya, sebuah proyek seni yang menandai garis pemisah antara Berlin Barat dan Berlin Timur selama hampir 30 tahun. Jelang senja Minggu, bola-bola bercahaya itu akan memenuhi langit Jerman.

www.dailymail.co.uk Ribuan balon bercahaya itu merupakan bagian dari Lichtgrenze atau Batas Cahaya, sebuah proyek seni yang menandai garis pemisah antara Berlin Barat dan Berlin Timur selama hampir 30 tahun.
Balon-balon itu akan memenuhi kawasan landmark Jerman, antara lain Checkpoint Charlie, Gerbang Brandenburg, serta Reichstag. Alhasil, dilihat dari udara, lokasi tempat balon-balon itu berada tampak zig zag-jalan melintasi Berlin.

Sementara itu, ode Beethoven to Joy akan diperdengarkan saat bola-bola cahaya itu dilepaskan ke udara. Sebuah padu padan simbol perdamaian di Eropa selama 25 tahun sejak dibongkarnya tembok pemisah antara Jerman Barat dan Timur itu.

www.dailymail.co.uk Minggu (9/11/2014) pukul 7 malam waktu setempat, ribuan balon itu akan dilepas ke udara sebagai lambang perdamaian dunia.
Marc Bauder, yang merancang instalasi seni bersama saudaranya, Christopher Bauder, mengatakan: "Kami ingin melawan menyenangkan, struktur berat ini dengan sesuatu yang ringan".

Tercatat, sejak 1961 sampai 1989, sebanyak 138 orang tewas di sepanjang Tembok Berlin, yaitu ketika mereka mencoba melarikan diri. Peristiwa-peristiwa kematian tragis itu terjadi hanya beberapa bulan sebelum protes perdamaian untuk membuka perbatasan itu digaungkan.

www.dailymail.co.uk Tercatat, sejak 1961 sampai 1989, sebanyak 138 orang tewas di sepanjang Tembok Berlin, yaitu ketika mereka mencoba melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com