Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Inggris Ini Fasih Berbahasa Indonesia

Kompas.com - 31/10/2014, 11:28 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Mendengar orang asing fasih bercakap dalam bahasa Indonesia, tentu kita bangga. Terlebih bila orang asing tersebut menempati posisi penting dalam hubungan diplomatik, politik, dan juga bisnis antarbangsa.

Moazzam Malik. Dialah orang asing yang pandai berbahasa Indonesia itu. Tak hanya berucap, namun Malik juga mampu memilih diksi yang tepat ketika memberikan kata sambutan dalam acara jumpa pers ekspansi bisnis salah satu jaringan hotel Inggris, Premier Inn, di kediamannya Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta, pada Kamis (30/10/2014).

Artikulasinya jelas, struktur kalimatnya tersusun rapi, serta mampu menggiring para jurnalis  memahami apa yang dia maksudkan.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, negara-negara ASEAN (Association of South East Asia Nations), dan Duta Besar non-residen untuk Republik Demokratik Timor Leste, ini menganggap hubungan kedua negara Indonesia-Inggris, khususnya di sektor bisnis, sangat penting.

Indonesia menarik untuk investasi karena memiliki postur demografi yang didominasi kalangan muda produktif. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga turut menjadi salah satu pertimbangan utama yang mendorong perusahaan besar macam British Petroleum masuk Indonesia.

"Setelah British Petroleum dan Premier Inn yang sudah merealisasikannya tahun ini, tahun depan akan bertambah banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspansi dan dengan cepat memilih Indonesia. Ada beragam kesempatan yang ditawarkan di sini. Mereka tengah menjajaki sambil menunggu terbentuknya regulasi-regulasi baru di sektor ekonomi pimpinan presiden baru Joko Widodo," ujar Malik.

Malik menjelaskan, regulasi baru di sektor ekonomi sangat menentukan masuknya arus investasi dari Inggris ke Indonesia. Karena, hal itu akan menjamin kepastian bisnis. Terlebih investasi yang akan dijalankan perusahaan-perusahaan tersebut merupakan investasi di sektor jasa dan produk yang berkualitas.

"Kehadiran mereka akan menciptakan banyak lapangan kerja baru yang bisa diserap oleh angkatan muda produktif Indonesia. Jadi, tahun depan jika peraturan ekonomi yang baru sudah terbentuk, investasi akan semakin deras mengalir ke Indonesia," tutur Malik.

Malik menggantikan Mark Canning yang memasuki masa pensiun dari dinas diplomatik. Sebelum bergabung dengan Foreign and Commonwealth Office (FCO) pada tahun 2014, pria tinggi berkacamata ini menduduki berbagai posisi senior di Departemen Pembangunan Internasional (The Department for International Development).

Suami dari Rachel Malik dan ayah tiga anak ini tak asing dengan kawasan Asia. Keterlibatannya di kawasan ini, termasuk saat dia merespon bencana tsunami 2004 dan  topan 2008 di Burma.

Dia juga yang memimpin dukungan Inggris di Asia Barat dan Timur Tengah, bekerja sama dengan rekan-rekan di Pemerintah Inggris dan mitra internasional, termasuk PBB, Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan IMF.

Tentang pos barunya ini secara umum, Malik berpendapat, Indonesia merupakan sebuah negara yang berkembang pesat dan merupakan jantung masa depan Asia.

"Banyak yang berkomentar dan percaya bahwa abad 21 akan menjadi "Asian Century". Indonesia, dan kawasan Asia Tenggara adalah pusat untuk visi ini. Saya berharap dapat bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia yang baru dan kawasan ASEAN untuk membangun kemakmuran, meningkatkan stabilitas politik, dan mengatasi tantangan global dalam kerangka kepentingan masyarakat ASEAN dan Inggris," papar Malik saat penunjukannya sebagai duta besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com