Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Tahun Depan, Semakin Banyak Perusahaan Inggris Masuk Indonesia

Kompas.com - 30/10/2014, 15:20 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2015 mendatang, akan semakin banyak perusahaan asal Inggris yang berinvestasi di Indonesia. Mereka berencana memperluas pasarnya dengan memilih negara ini karena pertimbangan banyaknya kesempatan yang ditawarkan.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengutarakan hal tersebut usai pemaparan ekspansi bisnis yang dilakukan oleh jaringan hotel Premier Inn, kepada Kompas.com, Kamis (30/10/2014).

Menurut Malik, Indonesia menarik untuk investasi karena memiliki postur demografi yang didominasi kalangan muda produktif. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga turut menjadi salah satu pertimbangan utama yang mendorong perusahaan besar macam British Petroleum masuk Indonesia.

"Setelah British Petroleum dan Premier Inn yang sudah merealisasikannya tahun ini, tahun depan akan bertambah banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspansi dan dengan cepat memilih Indonesia. Ada beragam kesempatan yang ditawarkan di sini. Mereka tengah menjajaki sambil menunggu terbentuknya regulasi-regulasi baru di sektor ekonomi pimpinan presiden baru Joko Widodo," ujar Malik.

Malik menjelaskan, regulasi baru di sektor ekonomi sangat menentukan masuknya arus investasi dari Inggris ke Indonesia. Karena, hal itu akan menjamin kepastian bisnis. Terlebih investasi yang akan dijalankan perusahaan-perusahaan tersebut merupakan investasi di sektor jasa dan produk yang berkualitas.

"Kehadiran mereka akan menciptakan banyak lapangan kerja baru yang bisa diserap oleh angkatan muda produktif Indonesia. Jadi, tahun depan jika peraturan ekonomi yang baru sudah terbentuk, investasi akan semakin deras mengalir ke Indonesia," tutur Malik.

Menurut data BKPM, realisasi investasi asal Inggris sendiri, hingga kuartal ketiga 2014 mencapai 800 juta dollar AS atau setara Rp 9,6 triliun. Tumbuh 73,6 persen ketimbang kuartal kedua senilai 588,8 juta dollar AS (Rp 7,1 triliun).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com