Berdasarkan Laporan Candy GPS dan Savills yang diterbitkan pekan ini, Bermuda mengungguli 19 kawasan lainnya di dunia dalam Top 20 A List Island, yang diminati UNHWI sebagai destinasi utama untuk membenamkan dananya.
Survei Candy GPS Savills berdasarkan kepemilikan properti, kemudahan transportasi lintas pulau, sumber modal dan penguasaan aset, rezim pajak, dan harga riil properti.
Bermuda, menurut CEO Candy & Candy, Nicholas Candy, merupakan pulau pribadi dan aset utama dunia.
"Hanya,
keuntungan finansial bukanlah motivasi utama. Para pembeli ini sedang mencari persembunyian utama dan kesempatan untuk membentuk dunia mereka sendiri. Bagi mereka, kualitas kehidupan pribadi tak ternilai harganya," ujar Candy.Harga properti empat kamar tidur di Bermuda sekarang menembus level lebih dari 4 juta dollar AS atau setara Rp 48,1 miliar per unit. Terang saja, dengan harga senilai itu dan pemandangan alam luar biasa, menjadikan Bermuda sebagai konsentrasi UNHWI dunia.
Selain Bermuda, daftar Candy GPS juga didominasi oleh beberapa pulau di Karibia, Kepulauan Virgin, dan Antigua. Tempat-tempat ini diminati karena kedekatannya dengan episentrum keuangan dunia, Amerika Serikat, serta iklim dan lingkungan bisnis yang menguntungkan.
Sementara surga keselataman lainnya yang terdapat di Eropa, yakni Kepulauan Channel juga dilirik kalangan UNHWI karena menawarkan privasi, keamanan, dan ketegaran selama krisis ekonomi global.
"10 tahun terakhir merupakan dekade investasi properti. Sedangkan 10 tahun ke depan akan terjadi pertumbuhan investasi dan gaya hidup. Untuk orang superkaya, puncak prestasi adalah memiliki aset properti yang eksklusif dan langka. Sehingga tak mengherankan bila tahun-tahun mendatang, apartemen-apartemen mewah ada dalam genggaman mereka," kata Direktur Savills World Research, Yolande Barnes.
Laporan ini juga mengidentifikasi sejumlah faktor yang mengubah bentuk pasar properti di kepulauan, termasuk pertumbuhan kekayaan global, infrastruktur transportasi baru, filantropi dan konservasi.
"Populasi UHNWI global diperkirakan akan tumbuh sebesar 22 persen pada tahun 2018 yang akan memicu permintaan untuk properti alternatif. Pendorong utama adalah Asia yang menunjukkan pertumbuhan paling pesat," kata Barnes.
Orang-orang kaya ini, lanjut Barnes, tak segan membelanjakan uangnya untuk properti di resor-resor paling mewah dunia. Mereka mencari petualangan akhir, dan kesempatan paling langka. Mereka juga tak segan membayar premi besar untuk kelangkaan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.