Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Gedung Berbentuk Penis, Tiongkok Akhirnya Sadar Diri...

Kompas.com - 22/10/2014, 11:01 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber Dezeen
KOMPAS.com — "No more weird architecture". Demikian Presiden China Xi Jinping menyerukan kalangan konstruksi dan arsitek untuk tidak mendesain dan membangun pencakar langit dengan rupa yang aneh-aneh, mulai dari gedung berbentuk koin, kelamin pria, hingga vagina.

Seruan Jinping disampaikan saat mengakhiri pidato selama dua jam dalam simposium sastra pekan lalu. Dia mengkritik keras bentuk arsitektur karya Rem Koolhaas, yakni markas besar CCTV Tiongkok. Baca: Gedung-gedung di China yang "Norak" dan Bikin Tertawa.

Presiden yang mengambil alih tampuk kepemimpinan Partai Komunis China dua tahun silam itu mengatakan bahwa tidak akan ada lagi arsitektur yang lebih aneh setelah gedung penis raksasa milik surat kabar pemerintah, People's Daily.

"Tidak akan ada lagi arsitektur yang lebih aneh," kata Jinping.

www.dezeen.com Komentar pedas Jinping juga ditujukan untuk gedung pencakar langit di Guangzhou yang berbentuk seperti donat raksasa.
Jinping juga mencerca pencakar langit Gate of The Orient yang dijuluki "Big Pants" atau celana besar. Gedung itu berdiri sebagai sepasang jembatan di atas Sungai Yangtze dan Jialing di Chongqing, yang dibandingkannya dengan alat kelamin perempuan. Baca: Makin Konyol... Desain Gedung di China Ini Mirip Celana Panjang!

Komentar pedas Jinping juga ditujukan untuk gedung pencakar langit di Guangzhou yang berbentuk seperti donat raksasa. Kompleks gedung Soho hasil karya Zaha Hadid yang mirip kerikil juga tak luput dari cercaannya. Jinping mendesak para pengembang gedung komersial untuk tidak lagi mengorbankan nilai-nilai seni dan moral demi keuntungan komersial.

"Di sinilah perlunya karya seni. Karya seni harus seperti sinar matahari dari langit biru dan angin di musim semi yang akan menginspirasi pikiran, hati yang hangat, menumbuhkan rasa, dan membersihkan gaya kerja yang tidak diinginkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com