Beberapa bulan lalu, Direktur Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghada pernah mengungkapkan, dari 574 responden yang disurvei IPW memilih salah satu nama calon Menpera, yaitu Enggartiasto Lukita. Namanya bersanding bersama Eddy Ganefo dan Panangian Simanungkalit.
Memang, nama Enggartiasto Lukita atai akrab disapa Enggar, tidak asing di kalangan pebisnis properti. Di sisi lain, panggung politik itu sendiri bukan hal baru bagi Enggar.
Lahir di Cirebon, 12 Oktober 1951, Enggar memulai karir politiknya saat bergabung ke Partai Golkar pada 1979. Puncak karir politiknya terjadi ketika dirinya menjadi anggota DPR mewakili Partai Golkar dari Provinsi Jawa Barat selama periode 1997-1999 dan berlanjut pada periode 2004-2009.
Lulusan IKIP Bandung itu sebenarnya mengawali karir profesionalnya di bisnis properti. Enggar pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Unicora Agung. Selain itu, ia juga pernah menduduki kursi direktur utama di berbagai perusahaan, di antaranya PT Kartika Karisma Indah, PT Kemang Pratama, dan PT Bangun Tjipta Pratama.
Sepak terjang Enggar dalam keorganisasian tak hanya sampai situ. Ketika masih fokus di politik, dirinya pernah ditunjuk menjadi wakil ketua BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jakarta periode 1988-1993. Sejak itulah karirnya terus menanjak. Pada 1990-1995, Enggar menempati dua posisi penting di organisasi, yakni wakil bendahara umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) dan Dewan Kehormatan BPP Hipmi.
Suami dari Peggy Lukita itu juga pernah menjabat sebagai ketua departemen Real Estat Indonesia (REI) periode 1986-1989 dan ketua umum REI periode 1992-1995. Kini, Enggar berstatus sebagai anggota Partai Nasdem dan menjadi calon kuat Menteri Perumahan Rakyat era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.