Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2014, 15:45 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com — Banjir menjadi musuh utama setiap hunian. Tak heran, banyak orang mencari lokasi rumah yang bebas dari bencana tersebut.

Namun, lain halnya dengan sepasang suami istri yang seolah malah menyongsong bencana itu. Pasangan tersebut membangun sebuah rumah yang bisa mengapung ketika banjir datang.

Namanya "amphibious house" atau "rumah amfibi". Sesuai namanya, rumah ini bisa hidup di dua alam, yaitu di darat dan air, layaknya hewan amfibi.

Amphibious house, yang dibangun oleh Baca Architects, firma arsitektur terkemuka asal London itu, merupakan sebuah rumah keluarga. Rumah itu dibangun di sebuah pulau di tengah sungai Thames, Inggris.

www.dezeen.com Baca Architects merancang rumah itu untuk sepasang suami istri yang telah mencari lahan untuk membangun rumah di pulau sungai rawan banjir dekat Marlow, Buckinghamshire, selama tujuh tahun.
Baca Architects merancang rumah itu untuk sepasang suami istri yang telah mencari lahan untuk membangun rumah di pulau sungai rawan banjir dekat Marlow, Buckinghamshire, selama tujuh tahun.

"Selama banjir, keseluruhan bagian rumah ini akan mengapung laiknya perahu dan menjaga semua ruangan di dalam rumah agar tetap aman dalam level banjir," ungkap Richard Coutts, salah satu pendiri Baca Architects.

Baca Architects memberikan ruang kosong di bagian bawah rumah sebagai tempat air masuk ketika banjir. Hal ini yang kemudian mampu membuat rumah terapung seperti perahu di atas sungai.

"Daripada membangun rumah anti-banjir, kami lebih memikirkan pendekatan berbeda terhadap banjir. Kami sadar manusia tak bisa mengalahkan alam, maka kami membuat ruang kosong untuk air," ujar Coutts.

Baca Architects mempertimbangkan sejumlah pendekatan berbeda untuk menangani tingkat air tak terduga yang bisa muncul di lahan rumah, termasuk membuat struktur rumah yang mampu sepenuhnya mengapung ketika banjir.

Opsi mengangkat rumah juga pernah dipikirkan oleh Baca Architect. Namun, Coutss mengaku menaikkan rumah hampir dua meter dari tanah akan membuat rumah ini lebih tinggi dari tetangga sekitarnya.

"Manfaat dari amphibious house ini adalah tempat tinggal yang sesuai dengan maksud dan tujuan seperti rumah biasa, tetapi dengan keunggulan berbeda ketika banjir melanda," kata Coutss.

Dermaga basah

Struktur bingkai kayu ringan tradisional digunakan dalam rumah ini. Bagian bawah rumah digali untuk membuat "dermaga basah" yang terbuat dari tumpukan lembaran baja dengan jaring untuk memungkinkan air masuk dan keluar secara alami.

Dengan balutanseng zoster dan atap segitiga mengilap, struktur "dermaga basah" ini dibuat terpisah dari rumah. Landasan beton kedap air melingkar di sekitar lantai bawah tanah dan berfungsi seperti lambung kapal.

Coutss mengaku bahwa desain amphibious house ini terinspirasi dari pinsip Archimedes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com