Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Jakarta: Kami Tidak Takut Investor Asing!

Kompas.com - 13/10/2014, 17:28 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun depan merupakan tahun krusial bagi Indonesia. Mulai berlakunya ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuat Indonesia menjadi wilayah yang mudah dimasuki bangsa lain untuk bekerja di berbagai bidang, tak terkecuali bisnis properti yang akan diramaikan oleh banyak investor asing.

Menanggapi hal tersebut, para pengembang yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Daerah Realestat Indonesia (DPD REI) Jakarta mengaku akan bersaing sekuat mungkin dengan mereka. Pengembang justru akan merangkul mereka sebagai mitra bisnis.

"Masuknya pihak asing tidak membuat kami takut. Kami justru akan bersinergi dengan mereka dan tidak mengganggap mereka sebagai pihak lawan," ujar Amran Nukman, Ketua DPD REI Jakarta, saat acara Coffee Morning di Jakarta, Senin (13/10/2014).

Sinergi tersebut akan dilakukan para pengembang dengan cara menyediakan lahan kepada pihak asing. Sementara itu, untuk timbal baliknya mereka akan menyediakan dana bagi pengembang untuk membangun proyeknya.

"Dengan upaya kerjasama itu diharapkan pengembang di DKI Jakarta memiliki sumber dana baru dengan bunga lebih murah dibandingkan dengan bunga bank," kata Amran.

Sinergi dengan pihak asing, lanjut Amran, mungkin tidak akan berguna bagi pengembang-pengembang kecil. Maka dari itu, peran pemerintah pada 2015 nanti adalah membantu pengembang-pengembang kecil tersebut bersaing dengan investor asing.

Sebelumnya Amran mengatakan, bisnis properti Indonesia, khususnya Jakarta, diperkirakan akan terus tumbuh di 2015. Meski tidak akan sebesar tiga tahun ke belakang, pertumbuhan itu akan tetap memengaruhi peta kekuatan bisnis properti. Baca: Tahun Depan Bisnis Properti Naik 10 sampai 20 Persen.

"Pertumbuhan pada bisnis properti akan tetap ada, walaupun kecil tapi tetap tumbuh. Kalau pada 2012 kemarin naik hingga 40-60 persen, tahun 2015 nanti naik 10-20 persen saja sudah masuk kategori top," kata Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com