Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Cara Membersihkan Benda Paling Kotor di Kamar Mandi!

Kompas.com - 08/10/2014, 17:23 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Kamar mandi adalah salah satu ruangan yang setiap hari kita kunjungi. Ternyata, benda-benda yang sering kita gunakan di kamar mandi, menyimpan kuman berbahaya. Berikut daftar benda paling kotor di kamar mandi, beserta cara membersihkannya.

1. Tempat sikat gigi
Dianggap sebagai benda paling kotor dibandingkan seluruh benda di kamar mandi. Pasalnya, tempat sikat gigi penuh dengan kuman. Kuman ini tidak hanya berasal dari sikat gigi, tetapi juga karena tempat sikat gigi biasanya diletakkan di luar lemari, maka bakteri dari area lain dalam kamar mandi, mudah singgah.

Cara membersihkannya:
Anda dapat membersihkannya sekali seminggu dengan mesin pencuci untuk membunuh kuman. Selain itu, Anda bisa menggunakan air hangat dan sabun. Untuk menjaganya tetap bersih, seka tempat sikat gigi dengan tisu disinfektan minimal dua kali seminggu.

2. Toilet
Benda terkotor kedua di kamar mandi adalah toilet. Bagaimanapun juga, toilet menyimpan banyak kuman, dan juga menyebarkannya ke seluruh ruangan kamar mandi, terutama pada dudukan toilet. Saat Anda menyiram, air yang mengalir menciptakan aerosol dan cipratannya memindahkan kuman dari dudukan toilet ke lantai, handuk, dinding, keran, dan bahkan tempat sikat gigi.

Cara membersihkannya: Saat menyiram, turunkan penutup toilet. Dengan begitu, Anda dapat mengurangi penyebaran kuman dari toilet.

3. Keset
Jika Anda tidak menggantung keset untuk mengeringkannya setelah digunakan, maka area yang hangat dan basah dari keset menjadi titik sempurna bagi jamur untuk berkembang.

Cara membersihkannya: Semua keset dari karet dapat dicuci menggunakan mesin cuci atau direndam dalam pemutih yang dicampur air. Anda juga dapat mencuci keset dari karet dengan campuran air dan cuka. Keset lainnya harus dicuci sekali dalam seminggu dan benar-benar dikeringkan untuk menjaga bakteri dan jamur bersarang di ujungnya.

4. Kepala pancuran
Studi yang dilakukan oleh University of Colorado menunjukkan bahwa kepala pancuran dapat menjadi tempat berkembang biak bagi biofilm atau bakteria tipis yang melekat pada permukaan. Bakteri ini dapat mengontaminasi air yang keluar dari pancuran.

Cara membersihkannya: Rendam kepala pancuran dalam air hasil penyulingan setiap malam, kemudian bilas dengan air dingin.

5. Keran dan pembuka keran
Di samping toilet, bakteri juga dapat muncul dari keran. Keran adalah area yang paling banyak disentuh di dalam kamar mandi. Orang-orang menyentuh pembuka keran sebelum mereka mencuci tangan mereka. Hal ini membuat bakteri yang berbahaya menempel di permukaannya.

Cara membersihkannya: Seka keran dan pegangannya setiap hari dengan tisu disinfektan. Hal ini akan menghentikan pertumbuhan bakteri.

6. Wastafel
Dengan semua peralatan cuci tangan, muka dan sikat gigi, wastafel Anda menyimpan banyak tipe bakteria, dan seluruhnya berkerumun di saluran air. Jadi, lain kali jika Anda menjatuhkan sikat gigi ke wastafel, Anda tidak perlu berpikir ulang untuk membilasnya.

Cara membersihkannya: Tidak cukup dengan menyemprot dan membilas, Anda perlu menyikat seluruh bagian wastafel dan sekitar pembuangannya, untuk menghilangkan kuman-kuman.

7. Spons
Tidak hanya kotoran dan bakteri dari tubuh Anda yang menempel pada spons, tetapi seperti keset, spons pun seringkali lembab. Hal ini membuat spons menjadi tempat yang sempurna untuk pertumbuhan bakteri dan jamur.

Cara membersihkannya: Anda perlu mengganti spons setiap dua minggu sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com