Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Karawang, Sebaiknya Dibangun Apartemen Bukan Rumah Tapak

Kompas.com - 03/10/2014, 19:33 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang punya potensi besar menjadi basis ekonomi sektor industri namun pada saat bersamaan masih merupakan lumbung padi, harus dikembangkan menurut tata ruang yang jelas.

"Tata ruang harus dibuat jelas, dan Pemda harus tegas mana yang boleh dibangun, mana yang tidak. Saat ini, tata ruang belum jelas menjadikan sawah sebagai incaran pengembang," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghandas, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/10/2014).

Ali menjelaskan, kejelasan dan ketegasan Pemda atas tata ruang wilayah Kabupaten Karawang, terkait pengadaan lahan untuk pembangunan, baik pembangunan industri atau properti rumah. Pemerintah harus tegas dalam penerapan peraturan tata ruang. Sehingga, tidak timbul masalah alih fungsi lahan di Karawang, sebagai kawasan lumbung padi.

Potensi pembangunan properti, nilai Ali, memang cukup tinggi. Meningkatnya aktivitas sektor industri, secara signifikan mendorong pertumbuhan pasar perumahan. Salah satu faktor pendorongnya adalah adanya pabrik-pabrik asing yang akan dibangun.

"Potensi economic base industri sangat kuat dengan akan masuknya investor industri otomotif. Peluang perumahan menengah dan komersial akan terus tumbuh," ujar Ali.

Dia menambahkan, pasar perumahan dari pengembang lokal akan mengarah pada segmentasi masyarakat menengah dengan kenaikan 20 persen. Pengembang menyasar para ekspatriat yang bekerja di Karawang.

Menurut Ali, hunian untuk ekspatriat sebaiknya fokus pada apartemen, bukan rumah tapak kelas mewah atau town house.

Sementara itu, untuk pembangunan rumah susun, jumlahnya belum sebanyak pembangunan apartemen.

"Rumah susun untuk buruh dan karyawan jumlahnya masih terbatas karena mereka masih memilih rumah tapak," kata Ali.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com