Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Kalau Semua Orang "Happy", Dunia Ini Aman....

Kompas.com - 28/08/2014, 17:37 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kewajiban membangun rumah murah dan bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) seringkali dipandang oleh pengembang sebagai beban. Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan, pengembang yang rela membangun rumah untuk MBR sebenarnya memberikan kemudahan bagi dirinya sendiri.

Jusuf Kalla atau JK mengatakan hal itu dalam kapasitasnya sebagai pembicara di acara bincang-bincang DPP REI di Jakarta, Kamis (28/8/2014). Memang, menurut JK, pembangunan rumah murah memiliki marjin yang jauh lebih kecil ketimbang pembangunan rumah komersial atau bahkan rumah mewah.

Namun, penyediaan rumah murah memiliki efek domino yang positif. Contohnya, jika seorang pengembang menyediakan rumah murah, dalam bentuk rusunawa atau rusunami, maka MBR akan menghabiskan lebih sedikit biaya untuk ongkos transportasi. Pendapatan MBR pun akan meningkat secara riil. Peningkatan pendapatan akan mengakibatkan berbagai efek positif bagi MBR sendiri, dan pada akhirnya akan berujung pada keuntungan pengembang.

"Kenapa buruh atau karyawan kita selalu mengeluh dan selalu demo, bahkan kalau perlu menahan jalan, karena pendapatannya selalu merasa tidak cukup. Pendapatan tidak cukup ini selalu faktornya dua hal, apakah pendapatannya tidak besar atau pengeluarannya besar. Maka, kalau kita stabilkan semua ini, mendekatkan orang bekerja ke tempat kerjanya, maka kita bisa secara riil menaikkan kesejahteraannya," kata JK.

JK mengatakan, menyediakan rumah murah berarti menyediakan kesejahteraan. Kesejahteraan membuat masyarakat bahagia dan tidak punya kecenderungan melakukan kekerasan. Sementara itu, menyediakan rumah murah di pusat kota berarti meningkatkan pendapatan. Meningkatnya pendapatan artinya daya beli masyarakat bertambah. Dari situ, selanjutnya pengembang yang juga pemilik pusat perbelanjaan akan mendapatkan peningkatan konsumen.

"Jangan dianggap sebagai semacam penalti, tapi anggap ini perisai. Kalau semua orang happy, maka dunia ini aman," pungkas JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com