Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Difitnah, Arsitek Ini Menyeret Kritikus ke Meja Hijau

Kompas.com - 24/08/2014, 16:45 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Dezeen
KOMPAS.com - Arsitek ternama Zaha Hadid kembali menjadi sorotan di kalangan pelaku dan penggiat arsitektur. Selain karena berbagai penghargaan yang baru-baru ini dia terima, Hadid juga menjadi tajuk perbincangan lantaran sang arsitek baru saja melayangkan tuntutan pada New York Review of Books dan kritikus arsitektur, Martin Filler.
 
Hadid melayangkan tuntutan pada keduanya lantaran New York Review of Books dan Filler dianggap menyebarluaskan komentar bernada fitnah mengenai sikap Hadid terhadap buruh migran. Hadid geram lantaran komentar tersebut masuk menjadi bagian dalam resensi buku.
 
Tuntutan ini didaftarkan pada Mahkamah Agung Negara New York (New York State Supreme Court) di Manhattan, Kamis (21/8/2014) lalu. Dalam tuntutan tersebut, Hadid menyebutkan bahwa Filler telah keliru menyiratkan bahwa sang arsitek tidak peduli terhadap kondisi buruh migran yang mengerjakan proyek rancangan Hadid di Timur Tengah.
 
Komentar Filler ini masuk dalam karya resensi bertajuk "The Insolsence of Architecture". Karya ini mengomentari buku "Why We Build: Power and Desire in Architecture" karya Rowan Moore. Hingga kini, karya tersebut hanya bisa diakses oleh anggota New York Review of Books.
 
"Filler menulis resensi atas buku setebal 370 lembar mengenai arsitektur, yang di dalamnya nama Hadid disebut kurang dari 20 halaman. Resensi buku karya Filler menyebutkan Hadid dalam hampir dua pertiga dalam paragraf-paragrafnya," ujar pernyataan firma hukum BakerHostetler. Firma hukum ini yang mengajukan keluhan atas nama Hadid.
 
Menurut firma hukum tersebut, referensi yang digunakan dalam resensi merupakan serangan pribadi terhadap Hadid. Terutama penggunaan komentar Hadid pada buruh migran yang membangun Stadion Al Wakrah.
 
"Pada Juni 2014, tanggal publikasi artikel Filler, hanya beberapa minggu tahap awal dimulainya pengerjaan situs Al Wakrah, dengan pengerjaan konstruksi akan dimulai pada 2015," ujar rekanan BakerHostetler, Oren Warshavsk. Warshavsk menggarisbawahi bahwa dalam situs Al Wakrah belum terdapat korban jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com