Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbukti... Pemilu Genjot Tingkat Hunian Hotel pada Kuartal II!

Kompas.com - 13/08/2014, 16:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil Survei harga properti residensial kuartal II 2014 yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) menunjukkan tingkat hunian properti komersial secara umum menurun. Akan tetapi, peningkatan malah terjadi pada tingkat hunian hotel.

Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendy Sulistyowati mengatakan, tingkat hunian hotel yang meningkat itu didorong oleh kegiatan persiapan Pemilu Presiden (Pilpres). Itu termasuk rangkaian acara kampanye pilpres yang tidak jarang menggunakan hotel sebagai lokasi acara maupun untuk menginap para peserta.

"Liburan tahun ajaran baru dan kegiatan kampanye partai politik menjelang pemilu Presiden telah menyebabkan tingkat hunian hotel meningkat 8,13 persen year on year, lebih tinggi dari 4,33 persen year on year pada periode sebelumnya," kata Hendy di kantornya, Rabu (13/8/2014).

Lebih lanjut, Hendy mengatakan bahwa tak hanya tingkat hunian yang meningkat. Tarif kamar hotel (room rate) juga ikut naik, terutama pada hotel berbintang empat. Kenaikan tarif kamar hotel tersebut terjadi lantaran permintaan yang cenderung tinggi.

"Kenaikan tarif hotel paling tinggi di Jakarta, Bogor dan Depok, sementara kenaikannya sebesar 14,47 persen lebih tinggi dari periode sebelumnya hanya 5,43 persen," katanya.

Pada kesempatan sama, Associate Director Colliers International Ferry Santoro memaparkan, bahwa pada dasarnya tingkat okupansi hotel yang meningkat terkait pula dengan karakteristik hotel di Jakarta. Sebagian besar hotel di ibukota lebih digunakan untuk keperluan bisnis.

"Hotel di Jakarta lebih kepada business hotel sehingga yang men-drive tingkat okupansi adalah kegiatan bisnis yang sifatnya kadang mass, misalnya kegiatan bisnis dan exhibition," ujar Ferry.

BI melaporkan, penjualan properti jenis komersial pada kuartal II tahun 2014 melambat. Perlambatan terutama pada lahan industri yang hanya tumbuh 2,32 persen secara year on year, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,91 persen.

"Permintaan tumbuh melambat sebagaimana diindikasikan oleh tingkat penjualan yang lebih rendah dibandingkan pada periode sebelumnya," ujar Hendy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com