Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Mau Investasi Properti dengan Nilai Sewa Tertinggi? Coba Kondotel!

Kompas.com - 08/08/2014, 17:33 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis properti di Indonesia semakin menjanjikan seiring pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan meningkatnya daya beli masyarakat. Properti bukan saja menjadi kebutuhan untuk tinggal atau usaha, tetapi juga menjadi suatu instrumen investasi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan passive income.

"Ada beberapa jenis properti seperti rumah, ruko, apartemen, dan kondotel. Tapi,
bagaimana perbandingan antara nilai sewa rumah, ruko, apartemen, dan kondotel," kata Ratdi Gunawan, GM Marketing Grand Orange Condotel Pandawa Beach Bali, di Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Ratdi mengatakan, capital gain rumah dan ruko memang terbaik. Namun, menurut dia, nilai sewa rumah dan ruko saat ini di angka 3 persen sampai 5 persen. Sementara itu, nilai sewa apartemen mencapai kisaran 8 persen sampai 10 persen.

"Berbeda dengan kondotel. Setelah bangunan jadi langsung tersewa, dan biasanya investor mendapatkan jaminan sewa 16 persen di dua tahun pertama operasional. Kemudian, di tahun ketiga sampai tahun ke sepuluh dan seterusnya investor bisa mendapatkan nilai sewa 11 persen sampai 17 persen," kata Ratdi.

Saat ini Ratdi sendiri tengah memasarkan Grand Orange Condotel Pandawa Beach Bali sebagai investasi hotel bintang empat di kawasan Pantai Pandawa, Bali. Kondotel tersebut dipasarkan seharga Rp945 juta dengan angsuran 48 x tanpa bunga.

"Sekarang ini penjualannya sudah mencapai 75 persen. Sangat bagus, karena Bali masih menjadi surga untuk investor kondotel dikarenakan nilai sewa dari bisnis hotel di kawasan tersebut masih sangat menjanjikan," ujarnya. 

www.shutterstock.com Berdasarkan data Cushman and Wakefield Indonesia, dari 8.000 unit proyek kondotel anyar hingga 2015 mendatang, 29 persen di antaranya dikembangkan di Legian dan Seminyak. Itu berarti terdapat 2.320 unit kondotel yang dibangun.
Sebelumnya di Kompas.com, Legian dan Seminyak merupakan dua kawasan favorit di Bali yang paling diincar pengembang untuk membangun kondotel. Berdasarkan data Cushman and Wakefield Indonesia, dari 8.000 unit proyek kondotel anyar hingga 2015 mendatang, 29 persen di antaranya dikembangkan di Legian dan Seminyak. Itu berarti terdapat 2.320 unit kondotel yang dibangun.

"Tak hanya proyek baru, kondotel esksiting pun sebagian besar terdapat di dua kawasan ini. Yakni 26 persen dari total 5.000 unit kondotel yang sudah masuk pasar, berada di Legian dan Seminyak," ujar Senior Associate Director Head of Research and Consultancy Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo, Rabu (16/7/2014) lalu.

Sementara itu, Jimbaran menempati posisi kedua paling diminati investor. Di kawasan ini, terdapat 24 persen, atau 1.920 unit. Menyusul Kuta dan Tuban 15 persen atau 1.200 unit, Nusa Dua dan Tanjung Benoa 14 persen atau 1.120 unit.

Maraknya pengembangan baru kondotel di Bali, tak lepas dari tren harga yang terus meningkat seiring kenaikan harga tanah. Per Juni 2014, lonjakan harga sebesar 25,3 persen menjadi rerata Rp 37 juta per meter persegi.

Baca juga: Kondotel Bersertifikat Hak Milik, Trik Investasi Properti di Bali!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com