Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlambatan Masih Menghantui Sektor Properti

Kompas.com - 16/07/2014, 14:56 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pasar properti di Indonesia, khususnya Jakarta sebagai benchmark, secara keseluruhan, masih menunjukkan gejala perlambatan.

Hal ini disampaikan Head of Research JLL Anton Sitorus dalam presentasinya di hadapan para wartawan, Rabu (16/7/2014).

Menurut Anton, perlambatan terjadi lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia juga melemah dan sentimen bisnis di sebagian kalangan menurun sebagai antisipasi penyelenggaraan pemilu.

"Meski ekonomi melambat dan Indonesia disibukkan oleh perhelatan Pemilu, namun permintaan di subsektor perkantoran, ritel, dan kondominium masih berada di kisaran positif," ujar Anton.

Survei JLL menunjukkan, pada kuartal kedua 2014 total penyerapan ruang kantor meningkat. Di wilayah central business district (CBD), tingkat serapan mencapai 21.500 meter persegi atau naik 33 persen dibanding kuartal sebelumnya. Sementara, di luar CBD, penyerapan ruang kantor mencapai 20.000 meter persegi atau hampir sama dengan triwulan sebelumnya.

Jika penyerapan ruang kantor meningkat tipis, ruang ritel mulai menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan selama triwulan kedua. Total penyerapan ruang ritel antara April dan Juni 2014 mencapai sekitar 14.000 meter persegi atau melonjak 290 persen dibanding triwulan sebelumnya.

Sementara, sektor yang mengalami pertumbuhan paling besar sejak awal tahun ini adalah kondominium strata. Meski ekonomi melemah dan dibayangi sentimen akibat pemilu, pembelian produk kondominium tetap tinggi.

Menurut data JLL, 4.000 kondominium baru diluncurkan pengembang pada kuartal dua ini dengan total penjualan konominim mencapai sekitar 7.400 unit.

"Ini agak berbeda. Minat pengembang dan orang untuk berinvestasi di kondominium meningkat. Bisa jadi ini rekor baru," pungkas Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com