Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Pencoblosan, Sektor Properti Tumbuh Positif

Kompas.com - 09/07/2014, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor properti masih tetap tumbuh positif pasca Pemilihan Presiden 9 Juli ini. Namun demikian pertumbuhan tidak akan sepesat tahun 2012 dan awal 2013. Saat itu, besaran pertumbuhan bisa mencapai 20 persen hingga 30 persen.

Demikian pengamat properti dari Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, memprediksi pasar properti Indonesia selepas Pemilihan Presiden 2014, kepada Kompas.com, Rabu (9/7/2014).

"Saat ini sektor properti Indonesia dalam siklus melambat. Dan itu wajar setelah mengalami lonjakan luar biasa selama dua tahun 2012-2013. Meski melambat, namun tetap tumbuh positif, terlebih saat Presiden baru sudah terpilih. Hal itu memberikan kepastian buat para pelaku usaha untuk merealisasikan ekspansi bisnisnya," tutur Ali.

Secara umum, kata Ali, pelaksanaan Pilpres menghasilkan sentimen positif dari pasar properti. "Tidak akan terjadi lonjakan tajam, namun kebutuhan akan meningkat karena para pebisnis mulai mewujudkan rencana usahanya. Memang tidak ada dampak langsung dari Pilpres ini, akan tetapi, pebisnis yang sebelumnya hold (menunda) ekspansi, mulai aktif kembali mencari-cari properti," tambah Ali.

Menurut Ali, sub sektor properti yang akan terus tumbuh adalah perkantoran, hunian (apartemen), dan juga residensial tapak. Kinerja positif perkantoran yang terjadi pada 2012 dan 2013 akan terus berlanjut hingga pada akhir tahun nanti.

Data riset Coldwell Banker Indonesia menunjukkan, saat ini terdapat 4,3 juta meter persegi total pasokan kumulatif ruang perkantoran di Jakarta. Sebanyak 95,85 persen di antaranya penuh terisi. Sedangkan pasokan apartemen baru mencapai 1.600 unit dengan 72 persen di antaranya sudah terserap pasar.

"Sentimen positif akan terus belanjut sampai akhir tahun. Pengusaha dan investor memang menantikan kepastian bisnis. Jadi, saat perhelatan Pilpres usai, mereka pun berlomba mendapatkan ruang-ruang perkantoran yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat mengakomodasi rencana bisnisnya," tandas Research Consultancy Director Coldwell Banker Indonesia, Tommy Bastamy, Selasa (8/7/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com