Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tijuana, Kawasan Merah yang Disulap Jadi Perumahan Murah

Kompas.com - 09/06/2014, 17:03 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Rumah-rumah berkonsep minimalis mulai membanjiri Tijuana, Meksiko. Hal ini tergolong menarik lantaran Tijuana pernah dikenal sebagai daerah berbahaya.

Kasus-kasus penembakan siang hari dan penculikan sempat terjadi di tempat ini. Tak salah bila, pemerintah Amerika Serikat pernah memberikan peringatan berwisata (travel warning) pada penduduknya agar menghindari Tijuana.

Menurut para arsitek di daerah perbatasan Meksiko, Tijuana tidak hanya sudah lebih aman, namun pembangunan juga sudah gencar dilakukan di tempat ini.

"Sudah sangat aman sekarang. (Kota) ini tengah melewati tahap pos-traumatik, dan di sana ada bom kebudayaan yang sangat kuat," ujar Alfonso Medina (31), arsitek serta pengembang yang lahir di Texas, namun dibesarkan di Tijuana.

Medina menunjukkan 37 rumah minimalis yang sudah dia desain dan bangun selama delapan tahun belakangan. Dia kini tengah bekerja untuk menambah tujuh hunian dan dua blok apartemen baru.

Tidak hanya pengakuan Medina yang menggambarkan pembangunan di Tijuana mulai bergerak. Menurut data pemerintah Meksiko, seperti yang dilansir oleh New York Times, pada 2013 ada 458.000 unit hunian di Tijuana. Padahal, pada 2008, jumlah hunian hanya mencapai 370.000.

Arsitek lain, Jorge Gracia, memperkirakan bahwa saat ini setidaknya ada 12 arsitek yang membangun hal serupa. Garcia sendiri sudah mendesain 55 rumah di area tersebut sejak 2004. "Saya menarik keluarga muda yang ingin membangun rumah pertama mereka, pasangan berusia antara 30 sampai 40 tahun," ujarnya.

Pembangunan yang terjadi di kota ini umumnya ditujukan bagi keluarga-keluarga kelas menengah. Namun, menurut Medina, penggunaan beton membuat hunian bisa diakses oleh pangsa pasar yang lebih luas.

Selain beton yang serbaguna dan relatif rendah biaya, pembangunan di Tijuana pun relatif lebih murah dari daerah lain, khususnya jika dibandingkan dengan Amerika Serikat. Ongkos konstruksi lebih murah 40 persen. Mengurangi ukuran bangunan pun akan menekan biaya konstruksi. Jadi, masih terbuka kesempatan untuk membangun rumah murah di daerah tersebut.

"Idenya adalah, arsitektur bisa diakses tidak hanya bagi orang yang mampu membayarnya, namun juga tersedia untuk lebih banyak orang," pungkas Medina.



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com