Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Italia Bangun "Hutan Vertikal" yang Bisa Dihuni

Kompas.com - 18/05/2014, 11:28 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Biro arsitektur asal Milan, Boeri Studio, sebentar lagi akan merampungkan dua "hutan vertikal" di kota asalnya. Studio yang dipimpin oleh Stefano Boeri tersebut merupakan kombinasi apik antara pengembangan hunian vertikal padat penduduk dan solusi penanaman pohon di tengah kota. Proyek ini dinamakan Bosco Verticale atau Vertikal Forest (Hutan Vertikal).

Kedua gedung pencakar langit unik tersebut berada di Isola, sebuah daerah dengan perkembangan yang pesat di distrik Porta Nuova. Masing-masing menara memiliki ketinggian 80 meter dan 112 meter. Keduanya baru akan dibuka untuk umum akhir tahun ini. Sebelum masyarakat bisa merasakan tinggal di dalam "hutan vertikal", bangunan ini sudah lebih dahulu menjadi rumah bagi 900 pohon.

"Proyek ini ditujukan untuk menciptakan standar baru rumah berkelanjutan," ujar perusahaan konstruksi Arup, yang bekerja bersama Boeri Studio. "Sebagai model pengembangan baru bagi regenerasi lingkungan urban, desain ini menciptakan habitat biologis di area seluas 40.000 meter persegi."

Selain 900 pohon, kedua menara ini juga memiliki 5.000 semak dan 11.000 tanaman bunga. Menurut tim desain, karya mereka bisa membantu mengurangi polusi udara di Milan.

Boeri Studio menyatakan,  hutan vertikal ini adalah sebuah bentuk arsitektur biologis yang menolak untuk mengadopsi pendekatan teknologi dan mekanikal semata untuk keberlanjutan lingkungan.

Tidak sembarang membangun dan menempelkan label "go green" di kedua gedung ini, Boeri Studio juga menyertakan sistem yang memudahkan pengelola atau pemilik hunian merawat pohon-pohon di sekitar gedung ini. Setiap lantai dan posisi apartemen pun memiliki sistem irigasi khusus bagi tanaman-tanaman tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com