Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Properti Tahun Ini Tumbuh 14 Persen

Kompas.com - 09/01/2014, 12:45 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Pertumbuhan positif sektor properti secara global pada 2013 lalu diprediksi bakal terus berlanjut tahun ini. Hal ini ditandai dengan catatan volume investasi properti komersial yang memperlihatkan tren meningkat.

Menurut riset Jones Lang LaSalle, tahun 2014, kenaikan volume investasi properti bisa mencapai 14 persen atau menembus angka 600 miliar dollar AS (Rp 7.237 triliun) hingga 625 miliar dollar AS (Rp 7.539 triliun).

Hanya, tidak seperti tahun lalu, tahun 2014 ini Amerika akan memimpin pertumbuhan dengan potensi 20 persen, sekaligus mengalahkan Asia Pasifik. Melonjaknya volume investasi properti di kawasan Amerika didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi, kondisi politik yang relatif stabil alias tidak ada gangguan, dan naiknya likuiditas.

Sementara pasar Asia Pasifik diperkirakan akan mempertahankan momentum mereka tahun ini. Pemulihan ekonomi global, dan permintaan yang solid dari investor domestik, menstimulasi pertumbuhan investasi kawasan ini menjadi 10 persen.

Persentase pertumbuhan yang sama dicapai Eropa. Pada kuartal I tahun ini, Eropa akan diwarnai investasi lintasnegara, seperti dari China, Hongkong dan Korea Selatan.

Untuk diketahui, selama 2013 lalu, volume investasi sektor properti komersial global mencapai angka 549 miliar dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 6.622 triliun. Jumlah ini meningkat 18 persen dari tahun 2012.

Wilayah Asia Pasifik mencatat peningkatan terbesar investasi global dengan volume 26 persen. Proporsi tersebut membawa kawasan ini kembali mencetak rekor yang sama pada 2007 dengan nilai 124 miliar dollar AS (Rp 1.495 triliun).

Disusul Amerika yang mengalami lonjakan 18 persen dengan nilai 240 miliar dollar AS (Rp 2.895 triliun). Amerika Serikat dan Kanada tumbuh 20 persen, sementara Brasil dan Amerika Latin justru mengalami penurunan.

Pertumbuhan volume investasi juga dicapai Eropa sebesar 14 persen dengan nilai 184 miliar dollar AS (Rp 2.219 triliun). Inggris dan Jerman merupakan motor penggerak yang masing-masing tumbuh 19 persen dan 17 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com