Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Orchard Road" Jakarta Harus Bebas Kendaraan

Kompas.com - 06/01/2014, 17:04 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sabuk wisata dan belanja internasional di koridor Satrio, Jakarta Selatan, atau Satrio International Shopping and Tourism Belt, harus bebas kendaraan. Terutama di bagian bawah Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang bersentuhan langsung dengan fasilitas-fasilitas pusat belanja, perkantoran, hotel dan properti komersial lainnya.

Usul koridor Satrio bebas kendaraan (car free zone) ini dikemukakan pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, kepada Kompas.com, Senin (6/1/2014).

Menurut Yayat, zona bebas kendaraan dapat mengakomodasi semaksimal mungkin jumlah pengunjung untuk datang dan berbelanja di koridor ini.

"Pengunjung dapat memarkir kendaraannya di gedung parkir yang dibangun khusus oleh pengembang yang terlibat dalam pembangunan Satrio International Shopping and Tourism Belt atau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," papar Yayat.

Lebih lanjut Yayat mengatakan, guna mendukung zona wisata dan belanja ini sebagai car free zone, harus dikembangkan ruang parkir memadai (park and ride) dengan kapasitas sekian ribu kendaraan. Selain itu, sarana dan prasarana penunjang lainnya seperti jalur pedestrian yang memadai, nyaman, aman, dan bersih serta ruang terbuka hijau yang dilengkapi tempat duduk wajib disediakan.

"Hal ini sangat penting untuk menstimulasi minat para pengunjung menggunakan kendaraan umum, katakanlah Trans Jakarta dan berhenti di halte Karet, untuk kemudian berjalan kaki menuju ITC Kuningan, Mal Ambassador, Kuningan City atau Ciputra World Jakarta," kata Yayat.

Kondisi seperti itulah, imbuh Yayat, yang membuat orang Indonesia betah dan berkunjung berkali-kali ke Orchard Road Singapura. Oleh karenanya, Jakarta harus lebih menggiatkan konsep pengembangan transit oriented development (TOD), terutama di koridor Satrio ini. TOD merupakan konsep pembangunan di daerah-daerah ekonomi strategis berbasis angkutan massal seperti stasiun kereta listrik atau stasiun mass rapid transportation (MRT).

"TOD bisa dibangun di tengah-tengah koridor, bisa juga di masing-masing ujung koridor. Begitu pengguna tranportasi publik turun, mereka hanya perlu berjalan kaki menuju tempat aktivitasnya masing-masing," ucap Yayat.

Selain bebas kendaraan, Yayat juga mengusulkan kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta dan pengembang yang menggarap wilayah ini untuk bekerjasama. Mereka harus duduk bersama membentuk sebuah Badan Otorita Zona Wisata Internasional yang bertanggung jawab atas penataan kawasan, transportasi kawasan, keamanan, kenyamanan, kebersihan dan bahkan promosi serta publikasi kawasan di dunia internasional.

Jika kontestasinya adalah sabuk wisata dan belanja internasional, maka konteks pelayanan berkualitas dari berbagai segi itulah yang harus dikedepankan. Terlebih saat ini sudah beroperasi sejumlah pusat belanja berbagai kelas seperti ITC Kuningan yang dikembangkan Sinarmas Land Group, Mal Ambassador (Sinarmas Land Group), Kuningan City (PT Agung Podomoro Land Tbk), dan Lotte Shopping Avenue @ Ciputra World Jakarta (PT Ciputra Property Tbk).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com