Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksotika Burung Merak, Referensi Tren Desain Tahun Depan

Kompas.com - 25/12/2013, 18:32 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Tahun 2014 kurang dari seminggu lagi. Namun, para profesional di bidang desain sudah memperhitungkan tren yang akan popular dan menjadi acuan. Tentu saja, setelah melalui riset yang mendalam serta eksperimen dan penerimaan publik terhadap tren tersebut.

www.standard.co.uk Bulu Merak yang bernuansa permata pinus, zamrud, safir dan ungu, sangat cantik diimplementasikan pada kain beludru dan sutera. Tak kalah menarik pula jika dijadikan sebagai motif untuk gelas dan keramik. Hasilnya, barang-barang tersebut akan kemilau bercahaya.
Menurut Chairman Sanderson Studio, Rebecca Craig, warna bulu pada burung merak (peacock) akan menjadi tren popular. Warna bulu merak selama ini telah sering menjadi motif utama barang-barang, perabot, wallpaper dan bahkan kain pelapis sofa (upholstery).

www.standard.co.uk Warna bulu merak selama ini telah sering menjadi motif utama barang-barang, perabot, wallpaper dan bahkan kain pelapis sofa (upholstery).
Bulu Merak yang bernuansa permata pinus, zamrud, safir dan ungu, sangat cantik diimplementasikan pada kain beludru dan sutera. Tak kalah menarik pula jika dijadikan sebagai motif untuk gelas dan keramik. Hasilnya, barang-barang tersebut akan kemilau bercahaya.

Merak telah menjadi simbol kekayaan, keindahan dan kelahiran kembali sejak zaman dulu. Para seniman Aesthethic Movement and Art Nouveau, menggunakan merak sebagai motif mereka selama pergantian abad terakhir. Anda dapat melihatnya pada bangunan dan dalam arsip di seluruh Eropa. Merak melangkah di taman arsitokrat dan bulu mereka merupakan tanda kemewahan, bahkan dekadensi.

"Bulu merak organik, simbol keindahan alam, mampu membawa hidup namun dapat mengubah suasana. Orang-orang pasti semakin berani dalam penggunaan warna dan tren ini akan terus berlanjut dan bertahan lama," ujar Craig.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com