Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beginilah Proyek Melawan Akal Sehat, Menentang Hukum Gravitasi....

Kompas.com - 06/12/2013, 16:05 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com — Ilusi optik masih menjadi karya artistik yang tetap menarik dijamah oleh para arsitek. Salah satunya Leandro Erlich lewat "Proyek Shanghai" ini.

Erlich memang dikenal sering menciptakan karya-karya ilusi optik. Pada proyeknya kali ini, seniman asal Argentina itu membuat siapa pun bisa menemukan sosoknya berdiri di atas kepala mereka sendiri. Ia membuat segala yang ada di sekitar obyek ilusinya ini benar-benar terbalik.

www.designboom.com Erlich menciptakan fasad seukuran sebuah hunian yang tampak berdiri horizontal di atas tanah. Dengan menggunakan cermin besar miring pada sudut 45 derajat, Erlich berhasil menciptakan ilusi optik tersebut.
Untuk mencapai efek ini, Erlich mengacu pada pengaruh Alfred Hitchcock, Luis Bunel, David Lynch dan Polanski Roman. Ia mengambil isyarat dari gaya para seniman senior tersebut untuk menantang akal sehat seseorang dan pemahaman realitas mereka sendiri.

www.designboom.com Pekerjaan Erlich ini berhasil mendorong masyarakat untuk duduk-duduk atau berdiri, bahkan berbaring di bangunan tersebut, yang kemudian menghasilkan gambar surealistik orang-orang yang menentang hukum gravitasi. Mereka seolah tengah mendaki atau menjuntai dari depan bangunan.
Lewat "Proyek Shanghai", pameran tunggal pertamanya di China, Erlich ditugaskan untuk mewujudkan dua instalasi situs khusus untuk Jing An Kerry Center yang baru saja dibuka untuk publik. Pada kesempatan Erlich menciptakan konsep ilusi optik reflektif rumah dalam bentuk Rumah Shikumen. Ia mengambil nama tersebut dari gaya arsitektur tradisional Shanghai "shikumen" yang membawa unsur-unsur China dan Barat bersama-sama. Tak heran, bentuk rumah itu menyerupai rumah bertingkat bergaya anglo Amerika. 

www.designboom.com Erlich menciptakan fasad seukuran sebuah hunian yang tampak berdiri horizontal di atas tanah. Dengan menggunakan cermin besar miring pada sudut 45 derajat, Erlich berhasil menciptakan ilusi optik tersebut.
Hasilnya, Erlich menciptakan fasad seukuran sebuah hunian yang tampak berdiri horizontal di atas tanah. Dengan menggunakan cermin besar miring pada sudut 45 derajat, Erlich berhasil menciptakan ilusi optik tersebut.

Ya, pekerjaan Erlich ini berhasil mendorong masyarakat untuk duduk-duduk atau berdiri, bahkan berbaring di bangunan tersebut, yang kemudian menghasilkan gambar surealistik orang-orang yang menentang hukum gravitasi. Mereka seolah tengah mendaki atau menjuntai dari depan bangunan.

Apa pesan yang ingin ia sampaikan? Ternyata, proyek ini dibutuhkan untuk mengajak masyarakat melestarikan warisan budaya Shanghai melalui arsitektur di tengah gerusan modernisasi dan arus urbanisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com