Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merancang Rumah Bordil, Impian Arsitek Top Asal Brasil

Kompas.com - 19/11/2013, 11:04 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com — Di sela pembukaan pamerannya di ruang pamer Espasso, New York, Amerika Serikat, Isay Weinfeld mengaku bahwa dia belum pernah dan sangat ingin merancang dua bangunan, yaitu rumah bordil dan pom bensin. Pengakuan jujur ini dia sampaikan kepada Dezeen.

Weinfeld mungkin dapat dikategorikan sebagai "pahlawan" dalam dunia arsitektur Brasil. Ia adalah tokoh di balik bangunan-bangunan paling visioner Brasil.

Weinfeld telah mendesain bangunan pemenang penghargaan, 360 Building, Fasano Porto Feliz (pemenang penghargaan desain interior bagi hotel resor terbaik), dan masih banyak lagi karya lainnya. Kali ini, Weinfeld tengah berpameran di New York dengan tajuk "A | Z". Pameran ini dibuka pada 13 November 2013 lalu dan akan diakhiri pada 1 Desember 2013 mendatang.

www.archdaily.com Weinfeld mungkin dapat dikategorikan sebagai
Seperti dikutip Dezeen, pameran tersebut menampilkan monografi Raul A Barreneche mengenai proyek komersial Weinfeld. Uniknya, Weinfeld tidak mempresentasikan foto atau model gedung hasil desainnya dalam acara ini.

"Saya tidak mencari pelanggan baru," tegas Weinfeld.

Weinfeld bisa dengan gagah menolak untuk mencari proyek baru. Tidak heran, dia telah meniti karier selama 40 tahun. Berbagai macam gedung sudah dia kerjakan. Namun, kepada Dezeen, dia mengatakan bahwa ada gedung yang belum pernah dia buat.

www.archdaily.com Weinfeld mungkin dapat dikategorikan sebagai
"Satu yang sangat saya banggakan adalah cakupan pekerjaan yang begitu luas. Saya penasaran mengenai banyak hal, saya suka mendesain hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, belajar lebih banyak mengenai hal tersebut, dan itulah yang menggerakkan saya," ujar Weinfeld.

"Saya akan sangat senang mendesain sebuah rumah bordil atau pompa bensin," tambahnya.

Selain keinginannya yang tergolong tabu jika diutarakan di Indonesia, ada hal menarik lain dari cara kerja Weinfeld. Kepada Alyn Griffiths dari Dezeen, dia mengaku, menghormati orang-orang yang menemukan nomor telepon miliknya dan memintanya mendesain sesuatu.

"Rasa hormat ini mungkin merupakan hal terpenting dalam relasi saya dengan klien. Saya tidak akan pernah mendesain rumah yang ingin saya desain, dalam cara yang ingin saya lakukan. Saya selalu mencoba untuk mendesain rumah yang mereka inginkan namun melalui mata saya," katanya.

Pelayan

Weinfeld lahir di Sao Paulo pada 1952. Dia mengenyam pendidikan di School of Architecture di Mackenzie University dan meluncurkan praktik multidisiplinnya pada 1973. Dia lebih banyak bekerja untuk tanah kelahirannya. Di sana, dia mendesain bangunan apartemen, hotel, toko, bank, dan restoran.

Weinfeld bilang, banyak arsitek saat ini mengeluhkan klien merusak hasil karya mereka. Namun, dia tidak pernah merasa demikian. Klien justru menambahkan sesuatu dalam karyanya. Lagi pula, dia tidak pernah sembarang menyetujui sebuah pekerjaan.

"Saya memilih bukan karena saya arogan, tapi karena saya jujur. Mungkin, saya bukan arsitek yang tepat untuk melakukan pekerjaan Anda, mungkin saya tidak sanggup," tukas Weinfeld.

www.archdaily.com Weinfeld ingin menjaga rasa hormat antara dirinya dengan sang klien. Dia akan membiarkan sang klien menambahkan berbagai hal terutama bagi rumah tinggal pribadi.
Dalam hal ini, Weinfeld rela dianggap sebagai "pelayan". Setidaknya, menurut dia, lewat profesinya dia hadir untuk memberikan kepuasan bagi orang lain.

Weinfeld ingin menjaga rasa hormat antara dirinya dengan sang klien. Dia akan membiarkan sang klien menambahkan berbagai hal terutama bagi rumah tinggal pribadi.

"Klien memberikan Anda kesempatan. Jadi, membuat mahakarya Anda adalah hal yang tidak sopan bagi saya," kata Weinfeld.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com