Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Cerdik! Rumah Botol untuk Korban Bencana...

Kompas.com - 19/11/2013, 09:50 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com — November ini, dunia berduka atas bencana alam yang dialami penduduk Filipina. PBB menyebutkan, topan Haiyan alias Yolanda di Filipina sudah menewaskan 4.460 orang dan membuat 921.000 orang kehilangan tempat tinggal. Kejadian luar biasa ini tampaknya berhasil mengingatkan desainer di seluruh dunia untuk berusaha menemukan solusi bagi saat-saat darurat.

Mahasiswa dan tenaga pengajar The New York Institute of Technology’s School of Architecture (NYIT) dengan cerdik melihat kemungkinan penggunaan wadah-wadah air bersih untuk membangun tempat berlindung bagi para korban bencana. Setidaknya, hunian sementara ini bisa dimanfaatkan dalam keadaan darurat dan mengurangi sampah yang dihasilkan dalam proses distribusi bantuan. Solusi ini mereka beri nama SodaBIB. SodaBIB merupakan singkatan bagi Soda Bottle Interface Brackets.

Tim dari New York tersebut selama dua tahun ini sudah melakukan kampanye untuk mendanai pengembangan sistem atap HOME2O mereka dengan menggunakan SodaBIB. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membangun prototipe shelter dengan atap dari botol plastik.

Sebenarnya, proyek yang digagas oleh akademisi NYIT tersebut tidak dilakukan khusus sebagai tanggapan atas bencana yang terjadi di Filipina. Proyek ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Mereka menggunakan sistem atap dari botol yang sudah mereka patenkan. Atap botol ini dibuat dengan menggunakan botol plastik bekas yang sudah dipotong. Setiap botol "diikat" bersama dengan tutup botol yang saling berpautan.

Botol-botol ini kemudian ditumpuk dan dijejerkan hingga membentuk atap dengan palet pengiriman (shipping pallet). Tidak hanya menggunakan botol plastik dan palet, dalam percobaannya, tim NYIT juga menggunakan rangka kayu, konektor baja, dan beton. Dana yang dikumpulkan pun digunakan untuk papan arduino, dan sensor temperatur, cahaya, serta kelembaban.

"Prototipe ini akan membawa kami selangkah lebih dekat pada pemanfaatan di kehidupan nyata," ujar Assistant Professor of Architecture NYIT Farzana Gandhi. "Mendemonstrasikan bagaimana kerja sistem ini merupakan kunci dan membuat kami mampu menginisiasi rekanan dengan pabrik palet. Jadi, ribuan orang bisa dicapai menggunakan metode distribusi yang sudah mereka miliki."

Jadi, kini kita tunggu saja kemajuan yang dihasilkan oleh tim dari NYIT. Saat ini, tim tersebut masih menunggu hingga dana sebesar 4.000 dollar AS terkumpul lewat situs ini (http://www.kickstarter.com/projects/257093720/home2o-roof-system-building-a-prototype-shelter).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com